JABARINSIGHT – Usaha olahan berbasis komoditas kelapa berkembang pesat di selatan Kabupaten Tasikmalaya. Fenomena ini menjadi salah satu penggerak pasar yang bagus, untuk kebangkitan bisnis perkebunan kelapa rakyat di Jawa Barat.
Masyarakat di selatan Tasikmalaya diketahui memiliki kultur berkebun, dimana komoditas kelapa menjadi unggulan. Sejak beberapa tahun terakhir, pasar komoditas kelapa di selatan Tasikmalaya menjadi berkembang melalui aneka produk olahan.
Sekretaris Gapperindo (Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia) Jawa Barat, Agus Sutirman, kepada Jabar Insight, Rabu, 28 Agustus 2024, memberikan gambaran perkembangan usaha berbasis perkebunan kelapa di selatan Tasikmalaya.
Baca Juga: Petani Perkebunan di Selatan Tasikmalaya, Antusias Bergabung Korporasi Kelapa
Orientasi kebutuhan pasar
Menurut Agus Sutirman, di selatan Tasikmalaya pada tahun 2022-2023 ada program penanaman (rehabilitasi dan intensifikasi) tanaman kelapa dari Ditjenbun Kementerian Pertanian dengan areal cukup luas.
“Sebenarnya untuk komoditas kelapa di sepanjang pantai selatan Jawa Barat (dari Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, sampai ke Pangandaran) sejak 10-15 tahun lalu orientasi pengolahan produknya sudah tidak lagi ke industri kopra (minyak),” ujarnya.
Kondisi demikian, disebabkan kemungkinan industri minyak kelapa secara ekonomis sudah bergeser ke industri minyak sawit. Sehingga para petani kelapa di wilayah Jabar selatan mulai beralih ke industri gula kelapa.
Baca Juga: Peralatan Makan dari Batok Kelapa Ala Jawa Barat, Peluang Bisnis Produk Ramah Lingkungan
Disamping beralih ke industri gula sebagian lagi produk kelapa diarahkan untuk memasok kebutuhan kelapa segar/butiran ke berbagai tradisional, termasuk memasok buah kelapa muda untuk industri kuliner.