JABARINSIGHT – Usaha perkebunan rakyat komoditas kelapa di Jawa Barat kini mengalami terus berkurangnya tenaga pemetik. Untuk kelangsungan masa depan usaha perkebunan kelapa, diperlukan teknologi tepat guna pemetikan sebagai pengganti tenaga manusia yang berkurang.
Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi kelapa, dengan terdapat bagian selatan seperti Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Cianjur, dan Garut. Populasi pohon-pohon kelapa juga terdapat pada bagian tengah, seperti pada pematang sawah di kawasan Bandung dan Purwakarta.
Pangsa pasar buah kelapa diketahui kini kembali meninggi, sebagai salah satu komoditas yang laku keras di pasaran. Hanya saja, pasokan buah kelapa pada sebagian wilayah di Jawa Barat harus memperoleh kepastian tenaga pemetik karena jumlahnya sudah berkurang.
Baca Juga: Kebun Teh Agroforestri di Pangalengan Bandung, Petani Tersenyum Dapat Harga Bagus
Alat pemetik
Kepala Bidang Sumber Daya Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arniati Rahim, di Bandung, Senin, 24 Juni 2024 menyebutkan, tenaga pemetik kelapa sebenarnya mata pencaharian yang mendatangkan penghasilan bagus di perdesaan. Hanya saja, pada sebagian wilayah di Jawa Barat tidak sebanyak dahulu.
Menurut Arniyati Rahim, beberapa tahun lalu, tenaga pemetik kelapa sempat diasuransikan. Namun, karena terjadi pandemi Covid-19, pengasuransian sejumlah pemetik kelapa menjadi terhenti sampai tahun 2024 ini.
“Sebenarnya sudah ada seseorang di Purwakarta menciptakan alat pemetik kelapa, sebagai teknologi tepat guna menggantikan tenaga manusia. Alat ini bisa digunakan pada wilayah yang sudah kekurangan tenaga pemetik kelapa,” ujar Arniati Rahim.
Menurut dia, kabarnya alat pemetik kelapa itu sukses digunakan pada percobaan pada kawasan perkebunan di Purwakarta. Hanya saja, sejauh belum ada informasi perkembangan, apakah alat itu diproduksi massal atau tidak.
Baca Juga: Perkebunan Tembakau di Jawa Barat Musim Panen 2024, Tapi Musim Tanam Kekurangan Air