Network
JABARINSIGHT – Para petani cengkeh pada 18 kabupaten di Jawa Barat sedang panen raya komoditas cengkeh pada tahun 2024 ini. Musim panen cengkeh di Jawa Barat diprediksi berjalan selama delapan bulan berikut gambaran harga yang sedang terjadi.
Cengkeh merupakan komoditas perkebunan yang terus meninggi kebutuhannya, karena banyak produk turunan dipergunakan. Misalnya, bahan baku campuran rokok kretek, industri farmasi, kosmetik, minyak atsiri, kuliner, dan aneka produk turunannya yang lain.
Pada sejumlah lokasi di Jawa Barat, kegiatan orang memetik dan menjemur cengkeh tampak. Misalnya di kawasan Bandung, Subang, Purwakarta, Ciamis, Kuningan, Tasikmalaya, Sukabumi, dll. Umumnya, komoditas cengkeh di Jawa Barat diusahakan oleh perkebunan rakyat, sisanya oleh perkebunan besar.
Baca Juga: Panen Raya Kopi dan Cengkeh di Jawa Barat: Kualitas Bagus dan Permintaan Tinggi!
Gambaran di lapangan
Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Jawa Barat, Suherman, di Bandung, Jumat, 21 Juni 2024, memperkirakan, panen cengkeh tahun 2024 ini merupakan panen raya. Untuk Jawa Barat, ada 18 kabupaten dan kota yang sedang panen cengkeh.
“Panen cengkeh sudah diperoleh sejak Mei, diperkirakan sampai Desember 2024,” ujar Suherman, kepada Jabar Insight.
Menurut Suherman, pada Juni 2024 ini, harga cengkeh kering ke petani sekitar Rp 120.000/kg diperkirakan sampai Juli. Namun pada Agustus, harga mungkin turun menjadi Rp 90.000-100.000/kg. Namun, harga jual dari petani pada September 2024 diprediksi akan kembali naik secara perlahan-lahan.
Sekretaris Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat, Agus Sutirman, memprediksi, kualitas panen cengkeh di Jawa Barat rata-rata bakal bagus. Sebab, kondisi cuaca yang sedang bagus untuk panen dan penjemuran cengkeh.
“Cengkeh termasuk dalam sembilan komoditas perkebunan, khususnya di Jawa Barat yang permintaan pasarnya tinggi pada tahun 2024. Sebab, kebutuhan dunia atas komoditas cengkeh meninggi lagi,” ujarnya.
