Alat Pemetik Kelapa Diproduksi, Solusi Berkurangnya Tenaga Manusia di Jawa Barat

- 2 Juli 2024, 13:00 WIB
Populasi tanaman kelapa perkebunan rakyat di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Populasi tanaman kelapa perkebunan rakyat di Tasikmalaya, Jawa Barat. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

JABARINSIGHT – Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu sentra produksi kelapa di Indonesia. Areal perkebunan kelapa di Jawa Barat terdiri kombinasi perkebunan rakyat dan perkebunan besar, dengan umumnya berada pada bagian selatan.

Namun, ada tantangan dimana usaha perkebunan kelapa di Jawa Barat kini dikabarkan terus berkurang jumlah tenaga manusia pemetik buah kelapa. Sebagai solusi mengatasinya, ada petani muda berhasil menciptakan alat pemetik kelapa.

Padahal, usaha perkebunan kelapa kini kembali meningkat tajam minat pasarnya, karena berkembangnya manfaat penggunaan. Fenomena ini membuat usaha perkebunan kelapa di Jawa Barat pun kembali bergairah, walau tantangannya adalah ketersediaan tenaga pemetik.

 Baca Juga: Pemetik Pohon Kelapa di Jawa Barat Jumlahnya Terus Berkurang, Teknologi Tepat Guna Diperlukan

Begini gambarannya

Kepala Bidang Sumber Daya Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arnati Rahim, di Bandung, Selasa, 2 Juli 2024, menyebutkan, bahwa sebenarnya kini sudah ada alat pemetik kelapa yang diciptakan petani muda di Jawa Barat.

“Alat pemetik kelapa diharapkan dapat menjadi solusi mengatasi terus berkurangnya tenaga manusia pemetik kelapa. Ini menjadi inovasi penggunaan teknologi untuk usaha perkebunan kelapa di Jawa Barat dan Indonesia,” ujar Arniati Rahim.

Menurut dia, diperoleh kabar bahwa ujicoba alat pemetik kelapa itu sukses. Tetapi belum diperoleh kabar, apakah alat dimaksud akan diperbanyak atau belum, karena yang menciptakan adalah petani muda bernama Akif Fadli.

Sementara itu, Akif Fadli yang dikonfirmasi Jabar Insight, Selasa, 2 Juli 2024, membenarkan dirinya memang menciptakan alat pemetik kelapa tersebut. Tetapi ia belum bersedia memberikan gambaran, karena masih bersifat rahasia pabrik.

Belum diketahui, apakah alat pemetik kelapa itu ia produksi massal oleh dirinya, ataukah dikerjasamakan dengan pabrik swasta. Sebab diketahui, untuk memproduksi massal membutuhkan modal yang mencukupi untuk bisnisnya.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah