Network
JABARINIGHT – Kabupaten Pangandaran kini memiliki ikon baru pada usaha perkebunan, yaitu termasuk sentra usaha karet rakyat di Jawa Barat. Usaha perkebunan karet rakyat di Pangandaran mengalami penghasilan bagus bagi para petaninya.
Di Pangandaran, ada lima kecamatan terdapat usaha perkebunan karet rakyat. Berbagai tanaman yang diusahakan petani karet di Pangandaran, rata-rata sedang memasuki masa produktif pada saat harga karet alam dunia kini kembali naik karena meningkatnya permintaan pasar.
Gambaran tersebut muncul pada Musyawarah Daerah Asosiasi Petani Karet Indonesia (Apkarindo) Jawa Barat 2024, di aula Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 25 Juni 2024.
Salah seorang pelaku usaha karet asal Garut, Hikmat yang sering berkomunikasi dengan para petani karet di Pangandaran, menyampaikan perkembangan terkini. Disebutkan, usaha perkebunan karet rakyat di Pangandaran kini muncul sebagai salah satu ikon usaha perkebunan setempat.
Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Kembali Bergairah, Petani Ingin Peremajaan Tanaman
Lokasi pengusahaan
Personel Bidang Pengendalian Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Tika, menyebutkan, usaha perkebunan karet rakyat di Pangandaran berada pada lima kecamatan, yaitu Langkaplancar, Cimerak, Cigugur, Kalipucang, dan Sidamulih.
“Rata-rata, populasi tanaman karet rakyat di Pangandaran umurnya dibawah 30 tahun. Tampaknya sedang mengalami masa produktif saat harga karet alam dunia kini kembali naik,” ujarnya.
Dikatakan, populasi tanaman karet rakyat di Pangandaran terbesar terdapat di Kecamatan Langkapncar. Tetapi, sejauh ini hasil sadapan karet dari petani di Pangandaran dijual kepada para bandar, karena belum terdapat pabrik pengolah karet rakyat.
Luas perkebunan karet di Kabupaten Pangandaran pada lima kecamatan total 671,40 hektare berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran tahun 2020, yaitu:
