JABARINSIGHT – Kawasan selatan Kabupaten Garut, menjadi salah satu sentra usaha perkebunan karet rakyat di Jawa Barat. Usaha perkebunan karet rakyat di Garut, terdapat di Kecamatan Cibalong, yang kabarnya menghasilkan perputaran uang besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statitistik (BPS) Kabupaten Garut, luas perkebunan karet rakyat di Cibalong adalah sekitar 105 hektare. Pengusahaan perkebunan karet rakyat di Cibalong terdapat pada empat desa, yaitu Sagara, Maroko, Simpang, dan Karyamukti, dengan potensi pengembangan sampai 1.905 hektare.
Usaha perkebunan karet rakyat di Cibalong, Garut, juga menjadi lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Apalagi, para tenaga kerja di perkebunan rakyat umumnya masih berasal dari warga setempat, sehingga bermanfaat saling memberikan penghidupan bagi sesama masyarakat.
Baca Juga: Pangandaran Punya Ikon Baru, Usaha Perkebunan Karet Rakyat Berkembang Bagus
Mengapa bisa demikian ?
Menurut Wakil Ketua Apkarindo (Asosiasi Petani Karet Indonesia) Jawa Barat, Hikmat, di Bandung, Selasa, 25 Juni 2024, penghasilan masyarakat Cibalong, Garut, dari usaha perkebunan karet, relatif bagus untuk ukuran masyarakat setempat.
Jika dihitung, katanya, perputaran bisnis karet rakyat pada desa di Cibalong, Garut sekitar Rp 1 miliar per bulan, atau sekitar Rp 12 miliar per tahun. Perputaran uang sebesar itu patut dapat ditingkatkan, agar usaha perkebunan karet rakyat di Cibalong lebih bergairah.
Dengan sedang naiknya harga karet alam dunia pada tahun 2024 ini, diharapkan, para petani karet masyarakat Cibalong bisa memperoleh penghasilan lebih bagus. Apalagi, para petani karet di Cibalong, Garut, para petaninya banyak mempraktekkan cara-cara seperti di Malaysia dan Sumatera.
Menurut Hikmat, praktek perlakuan tanaman karet dilakukan di Cibalong, ia terapkan kepada para petani karet setempat, sehingga memperoleh hasil usaha yang bagus. Ilmunya diperoleh, ketika dirinya pernah merantau ke Malaysia dan Sumatera, dan bekerja di perkebunan karet.
“Tantangannya dalam usaha karet rakyat di selatan Garut, banyak ‘jurig’nya,” ujar Hikmat, pada Musda Apkarindo 2024 di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Tampaknya, yang dimaksud kemungkinan adalah oknum-oknum premanisme yang ikut ‘bermain’ dalam bisnis karet rakyat.