JABARINSIGHT – Situasi panen komoditas kakao di Jawa Barat 2024 memperoleh harga tinggi di pasaran, membuat para petani yang mengusahakan menjadi bahagia. Kakao merupakan salah satu komoditas penting pada usaha perkebunan di Jawa Barat, yang ditunjang dengan pasar bagus.
Gambaran harga panen kakao 2024 di Jawa Barat sedang naik 100 persen alias dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Fenomena demikian dipicu permintaan tinggi komoditas kakao untuk industri olahan pangan, serta ditunjang dengan kualitas kakao Jawa Barat yang rata-rata bagus.
Usaha perkebunan kakao di Jawa Barat umumnya diusahakan secara perkebunan rakyat, sebagian kecil oleh perkebunan besar. Ada 14 kabupaten penghasil kakao di Jawa Barat, dengan empat terluas di Ciamis, Tasikmalaya, Sukabumi, dan Pangandaran.
Tetapi, ada pula informasi, walau harga kakao di Jawa Barat secara umum naik harganya 100 persen dibandingkan 2023, tetapi sebenarnya pada Juni 2024 sedang turun lagi. Misalnya, di Kabupaten Tasikmalaya, semula harga biji kakao kering Rp 135.000/kg namun kini sekitar Rp 95.000-100.000/kg.
Baca Juga: Perkebunan Tembakau di Jawa Barat Musim Panen 2024, Tapi Musim Tanam Kekurangan Air
Gambaran harga kakao kering
Sekretaris Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat, Agus Sutirman, di Bandung, Kamis, 20 Juni 2024, mengatakan, informasi dari para petani kakao di Jawa Barat, harga pasar produk kakao sedang bagus.
Disebutkan, informasi dari beberapa setra produksi di Jawa Barat, biji kering kakao diterima pengepul/bandar pada kisaran Rp 100 ribu/kg di Tasikmalaya, Sumedang, Banjar, dan Pangandaran.
Sebelumnya, kisaran harga biji kakao kering masih sekitar Rp 50 ribuan/kg. Melonjaknya harga panen kakao, diduga disebabkan volume produk biji kakao di pasar internasional sedang berkurang.