JABARINSIGHT– Dua produsen kopi asal Jawa Barat, Kopi Wanoja Kabupaten Bandung, Kelompok Tani Global Makmur, mendapat transaksi ekspor Rp 10,5 miliar. Kedua pelaku usaha tersebut, merupakan skala perkebunan rakyat, yang mampu ekspor ke Belanda, Arab Saudi, dan Australia menjelang akhir tahun 2024.
Secara total, transaksi ekspor kopi asal Jawa Barat ada tiga pelaku usaha, dengan nilai Rp 11,98 miliar. Satu pelaku usaha lainnya, adalah Java Preanger Lestari Mandiri (JPLM), yang merupakan perusahaan, mendapat transaksi ekspor Rp 1,48 miliar ke Pakistan.
Pelaku kopi asal Jawa Barat yang memperoleh ekspor itu, sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan calon pembeli dari negara tujuan. Kopi Wanoja berasal dari Kabupaten Bandung, Poktan Global Mandiri dari Kabupaten Bandung Barat, serta JPLM dari Kabupaten Bandung.
Ekspor kopi dilakukan Wanoja dan Global Makmur, merupakan prestasi karena merupakan usaha perkebunan rakyat. Di Jawa Barat, pembinaan usaha perkebunan rakyat dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, mulai produksi, pengolahan, sampai pemasaran.
Baca Juga: Indonesia dan Jawa Barat Berpotensi Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Ini Penyebabnya
Penandatangan MoU
Penandatanganan MoU itu dilakukan pada penutupan Bunex 2024 (Perkebunan Expo), disaksikan Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, di ICE Bumi Serpong Damai City, Tangerang, Banten, Sabtu, 14 September 2024.
Dari pihak Kopi Wanoja (CV Wanoja Laksana Maju) hadir Hj Eti Sumiati (Nenek Eti) pada MoU itu. Serta dari Poktan Global Makmur, dihadiri Agung Herdiana, serta hadir pula dari JPLM.
Informasi diperoleh dari Satrea (putra Eti Sumiati) total transaksi Rp 7,8 miliar. Rinciannya, adalah ke Belanda sebanyak 32 ton dengan nilai transaksi Rp 4,8 miliar, serta Saudi Arabia sebanyak 19,2 ton nilai transaksi Rp 3 miliar.