Bibit Unggulan Kopi Arabika di Jawa Barat Diperbanyak LS 795, Lebih Tahan Perubahan Iklim

- 18 Juni 2024, 11:00 WIB
Tampilan varietas unggulan tanaman kopi arabika di Jawa Barat jenis sigarar utang yang seera diganti.
Tampilan varietas unggulan tanaman kopi arabika di Jawa Barat jenis sigarar utang yang seera diganti. /Kodar Solihat/Jabar Insight

JABARINSIGHT – Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat berencana memperbanyak bibit unggulan tanaman kopi arabika yang tahan perubahan iklim mulai tahun 2024 ini. Ada pun bibit tanaman kopi arabika yang dipersiapkan, adalah yang memiliki produktivitas tinggi dan cita rasa tetap bagus.

Diskusi dan persiapan pengembangan benih kopi arabika Jawa Barat yang tahan perubahan iklim dilakukan oleh Balai Pengembangan dan Produksi Benih (BPPB) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Dasarnya, adalah berdasarkan masa depan kelangsungan masa depan komoditas kopi di Jawa Barat berkaitan perubahan iklim.

Bibit tanaman kopi arabika yang sekarang masih jadi andalan, di Jawa Barat adalah varietas sigarar utang. Varietas turunan dari Sumatera Utara ini, dalam jumlah besar diusahakan oleh para petani kopi di Jawa Barat terutama pada kawasan tinggi, dan diketahui umurnya cepat berproduksi banyak.

Baca Juga: Kopi Arabika Honey Tasikmalaya: Berpotensi Menjadi Ikon Baru Jawa Barat

Inilah varietas dipersiapkan

Kepala BPPB Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Anton Nurholis, pada Juni 2024, menyebutkan, bahwa benih yang dipersiapkan pengganti varietas sigararutang adalah varietas Lini S 795 atau disebut LS 795. Varietas Lini S 795 berdasarkan kajian dan hasilnya di lapangan, terbukti lebih tahan kondisi dampak perubahan iklim.

“Varietas Lini S 795 memang bukan benih baru sama sekali untuk di Jawa Barat, karena sudah dibudidayakan oleh para petani. Tetapi, kemampuan tumbuh dan berproduksi serta umurnya lebih panjang dibandingkan varietas sigarar utang,” ujar Anton Nurholis.

Kepala BPPB Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Anton Nurholis (tengah) dan personel fungsional, Mochamad Sopian Ansori (kanan) berbincang-bincang dengan personel BRIN, soal varietas kopi di Jawa Barat.
Kepala BPPB Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Anton Nurholis (tengah) dan personel fungsional, Mochamad Sopian Ansori (kanan) berbincang-bincang dengan personel BRIN, soal varietas kopi di Jawa Barat. Jabar Insight

Disebutkan, tanaman kopi Lini S 795 rata-rata mampu tumbuh bagus dan produktif lebih dari 15 tahun. Lain halnya varietas Sigarar utang, yang kini sudah ada di kebun-kebun petani, usianya segera akan habis masa produktifnya karena rata-rata hanya 10 tahun.

Tentu saja, pergantian bibit kopi arabika unggulan Jawa Barat tersebut tidak dilakukan secara massal. Tetapi bertahap dilakukan pergantian tanaman bagi tanaman-tanaman yang sudah melewati masa produktif.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah