DESKJABAR – Kepala Bidang Industri Agro, Kimia, Tekstil dan Aneka Disperindag Jabar, Arif Muchamad Fazar mengaku miris dengan tembakau Jawa Barat. Memiliki potensi dan kapasitas yang cukup besar, namun saat ini jauh tertinggal dibanding daerah-daetah lain penghasil tembakau.
Untuk itu, menurut Arif, Pemprov Jabar menargetkan ke depan akan dibangun Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) di setiap wilayah di Jawa Barat.
Baca Juga: BUTUH Modal Rp 25 Juta Bisakah Pinjam KUR BCA? Simak Syarat dan Simulasi Besaran Cicilan Perbulan
Hal itu dikemukakan dalam acara pemaparan hasil kajian mengenai Sentra Industri Hasil Tembakau Cianjur, di Cianjur, Jumat 14 Juni 2024.
Potensi Tembakau Jawa Barat
Dalam wawancara dengan Jabar Insight, Arif Muchamad Fazar memaparkan tentang potensi tembakau yang dimiliki Jawa Barat, baik dari sisi lahan tembakau, petani tembakau, maupun industrinya.
“Kita Provinsi Jabar sangat miris karena dengan potensi besar kemudian industrinya ada, tapi belum memiliki sentra tembakau. Sampai saat ini belum ada,” tuturnya.
Menurut Arif, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, NTB, Makassar sudah memiliki sentra tembakau.
“Tapi Jabar yang notabene potensinya besar, kapasitasnya besar, industrinya juga besar ada di Jabar seperti Sampoerna dan Philip Morris. Tapi belum memiliki sentra. Makanya Pemprov Jabar mendorong para pelaku industri tembakau di Jabar untuk membentuk sentra,” ujar Arif.
Untuk itu, Pemprov Jabar mantargetkan ke depan paling tidak disetiap wilayah di Jawa Barat akan dibangun sentra tembakau.