Harga Panen Cengkeh Kering Juli 2024 di Jawa Barat, Kondisinya Mengagetkan

- 20 Juli 2024, 15:30 WIB
Hasil panen cengkeh 2024 di Jawa Barat sedang dijemur, Juli 2024.
Hasil panen cengkeh 2024 di Jawa Barat sedang dijemur, Juli 2024. /Kodar Solihat/Jabar Insight

JABARINSIGHT – Musim panen cengkeh 2024 di Jawa Barat membesar pada Juli dengan diprediksi memuncak pada Agustus. Ada fenomena pergerakan harga panen cengkeh mulai menurun pada banyak sentra produksi di Jawa Barat.

Pada tahun 2024, musim panen cengkeh di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, memasuki panen raya. Masa-masa ini merupakan ditunggu oleh masyarakat yang masih memiliki atau berkebun cengkeh.

Tetapi di Jawa Barat, ada kondisi harga mengagetkan para petani cengkeh. Dari semula masih sangat tinggi pada Juni 2024, tidak sampai sebulan kemudian menjadi turun tajam di luar perkiraan.

Harum bunga cengkeh kering sedang dijemur tercium semerbak pada semua kawasan sentra penghasil cengkeh di Jawa Barat. Tetapi, harumnya wangi cengkeh dijemur, menjelang akhir Juli 2024, menjadi seakan tidak harum dari harga panen.

 Baca Juga: Sentra Industri Hasil Tembakau di Jawa Barat, Bisa Pengaruhi Serapan Panen Cengkeh

Begini gambarannya

Di Jawa Barat, ada 18 kabupaten penghasil cengkeh yang sedang panen raya pada tahun 2024. Musim panen cengkeh juga menjadi perhatian sejumlah personel lapangan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

Tatan Sutaamijaya, fungsional dari Balai Perlindungan Perkebunan (BPP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jumat, 19 Juli 2024, menyebutkan, komoditas cengkeh kering menjelang akhir Juli 2024 pada banyak sentra di Jawa Barat, rata-rata sudah turun ke Rp 50.000-60.000/kg.

“Iya, sudah anjlok baru-baru ini pada pekan ketiga Juli 2024, hampir pada semua sentra produksi di Jawa Barat. Memang sampai Juni 2024 masih tinggi harganya, misalnya di  Kabupaten Bandung masih Rp 150.000/kering,” ujarnya, di sela-sela Festival Tembakau Jawa Barat, di Sumedang.

Soal fluktuasi harga pada musim panen cengkeh, juga sudah diperhitungkan oleh Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Jawa Barat, Suherman. Ia juga sebelumnya, memprediksi pada Juli dan Agustus 2024 menjadi masa panen raya, sehingga harga menjadi paling rendah.

Tetapi, gambaran harga sampai anjlok sebesar Rp 50.000-60.000/kg kering, cukup diluar dugaan. Sebab, banyak petani semula memperkirakan anjlok paling tendah ke Rp 65.000-70.000/kg kering.

Baca Juga: Panen Cengkeh 2024 Jawa Barat, Ini Penyebab Mengapa Kebutuhan Sangat Tinggi

Tetapi, Suherman memperkirakan, harga cengkeh kering masa panen 2024 di Jawa Barat akan kembali perlahan naik pada September. Sebab, produksi pada pohon-pohon cengkeh perlahan mulai berkurang, dan tersisa sedikit sampai akhir Desember 2024.

Pelaku agribisnis komoditas perkebunan asal Jawa Barat, Iyus Supriatna, mengatakan, sebenarnya permintaan akan komoditas rempah-rempah herbal, seperti cengkeh, terus meningkat di pasar dunia.

“Sebab, industri penggunaan komoditas herbal terus berkembang, dan menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Karena itu, seharusnya usaha bisnis komoditas herbal termasuk dari usaha perkebunan seharusnya lebih baik,” ujarnya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub