Program Makan Siang Gratis, Petani Kelapa Jawa Barat Berpotensi Melonjak Pesanan

- 18 September 2024, 18:25 WIB
Salah satu penampungan kelapa di selatan Tasikmalaya, yang berkembang bisnis olahan.
Salah satu penampungan kelapa di selatan Tasikmalaya, yang berkembang bisnis olahan. /Mochamad Sopian Ansori/Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

JABARINSIGHT – Rencana program makan siang gratis pada pemerintahan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto setelah dilantik Oktober 2024 mendatang, diprediksi bakal berpengaruh melonjaknya pesanan bahan pangan.

Kalangan petani kelapa di Indonesia, termasuk di Jawa Barat meyakini akan ikut memperoleh lonjakan pesanan komoditas ini pada program makan siang gratis. Sebab, kelapa biasanya menjadi salah satu bahan utama pembuatan makanan bergizi.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI), Soeprihadiono, di Bandung, Rabu, 18 September 2024, menyebut soal makan siang gratis pada pemerintahan presiden Prabowo. Prediksi ini juga ditujukan kepada para petani kelapa Jawa Barat, agar sigap menangkap peluang. 

“Para petani kelapa harus jeli dalam program makan gratis bergizi, bisnis kelapa harusnya bergairah karena diyakini akan banyak pesanan. Sebab, untuk membuat makanan bergizi dibutuhkan bahan-bahan dari kelapa,” ujar Soeprihadiono, di sela-sela Musda APKI Jawa Barat 2024-2029, di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.

 Baca Juga: Bisnis Olahan Kelapa di Parigi, Pangandaran, Banyak Digeluti Kalangan Muda

Kepengurusan baru APKI (Asosiasi Petani Kelapa Indonesia) Jawa Barat 2024-2029, pada musda di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Rabu, 18 September 2024.
Kepengurusan baru APKI (Asosiasi Petani Kelapa Indonesia) Jawa Barat 2024-2029, pada musda di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Rabu, 18 September 2024. dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Momen kebangkitan petani

Soeprihadiono mengatakan, momen kini dimana kebutuhan kelapa yang terus meninggi, harus memberikan manfaat bagi para petani kelapa. Posisi petani kelapa harus menjadi memiliki posisi tawar yang kuat, karena selama ini posisinya lemah dalam perdagangan komoditas ini karena keuntungan lebih banyak diperoleh pedagang.

Pada sisi lain, katanya, areal perkebunan kelapa di Indonesia, berkaitan fenomena terus meningginya kebutuhan pasar, juga harus menunjang dari produksi dan kualitas. Rehabilitasi dan penambahan areal tanaman kelapa harus dilakukan, sebab populasi dan areal terus menurun sejak dua tahun terakhir.

Di Indonesia, pada tahun 2022 areal tanaman kelapa adalah 3,34 juta hektare, dengan hasil 17,79 juta ton. Produksi terbesar adalah di Sulawesi Utara dan Sumatera Utara, dimana di Jawa Barat kegairahan bisnis komoditas kelapa terus meningkat.

Baca Juga: Petani Perkebunan di Selatan Tasikmalaya, Antusias Bergabung Korporasi Kelapa

Sekretaris APKI Pusat, Sribudi, menyebutkan, ada kondisi memprihatinkan dimana luas areal kelapa di Indonesia rata-rata menurun 8.000 hektare per tahun selama dua tahun terakhir. Kondisi demikian harus diatasi, karena kebutuhan kelapa terus naik baik lokal maupun ekspor karena kebutuhan pangan.

Jawa Barat bersiap

Sementara itu, kepengurusan APKI Jawa Barat 2024-2029 terbentuk pada musyawara daerah (musda) dilakukan di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, di Bandung. Asep Fuad Hasyim terpilih menjadi menjadi Ketua APKI Jawa Barat.

Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu sentra utama komoditas kelapa di Indonesia, yang juga bersiap menangkap momen bisnis kelapa yang semakin bagus. Hasil produksi kelapa asal Jawa Barat termasuk yang terus meninggi dari permintaan pasar, baik bentuk butiran, kopra, sampai hasil olahan produk turunan.

Kepala Bidang Sumber Daya Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Arniati Rahim, mengatakan, kepengurusan baru APKI Jawa Barat dimana pada periode 2024-2029 haruslah lebih baik dibandingkan sebelumya. Sebab, dilakukan evaluasi untuk meningkatkan  performa kepengurusan demi kepentingan para petani kelapa di Jawa Barat.

Fungsional Bagian Sumber Daya Perkebunan Adi Firmansyah, pada Musda APKI Jawa Barat itu, berpesan, agar para petani kelapa aktif terlibat dalam pengurusan APKI pada tingkat kabupaten. Sebab, sekarang ini merupakan momen yang bagus untuk mengangkat kemampuan usaha para petani kelapa.

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub