Topik yang dibahas dalam sekolah tambak ini meliputi metode budidaya silvofishery, yang mengintegrasikan mangrove pada lahan budidaya, serta teknik budidaya tradisional plus untuk udang mulai dari persiapan lahan, kolam nursery, hingga penggunaan obat alami.
Budhi Wibowo ketua umum Forum Udang Indonesia (FUI) yang menjadi moderator dalam kegiatan ini, menyatakan bahwa sekarang adalah momentum yang tepat untuk membangkitkan potensi tambak tradisional di Indonesia yang mencapai luas sekitar 250.000 hektar.
Dengan revitalisasi tambak tradisional menjadi tambak tradisional plus, produksi nasional dapat meningkat secara signifikan, sekaligus memperkuat citra udang Indonesia di mata internasional sebagai produk yang berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan. ***