Sebagai kronologis, pada Oktober 2020, muncul kabar bahwa masyarakat Jepang menyukai mangga gedong gincu. Ketika itu, ada sampel gedong gincu dikirimkan ke Jepang dan dicicipi oleh masyarakat tersebut.
Disebut-sebut, harga buah mangga di Jepang jika dikonversi ke kurs rupiah adalah Rp 500 ribu sampai Rp 2 juta per kg. Sebab, masyarakat Jepang merupakan penyuka buah mangga, walau selama ini diperoleh dari India dan lokal Jepang.
Pada awal 2021, sejumlah pebisnis Jepang didampingi personel KBRI Tokyo, melakukan kunjungan ke sentra budidaya mangga gedong gincu Sumedang. Namun, sebenarnya sentra gedong gincu ada pula di Kabupaten Majalengka.
Baca Juga: Inilah 4 Jenis Kendaraan Angkutan Pertanian Umum Digunakan di Jawa Barat
Pada Maret 2023, Pemprov Jawa Barat mempromosikan mangga gedong gincu ke Jepang. Ketika itu, mangga gedong gincu yang ditawarkan ke Jepang adalah asal Kabupaten Sumedang.
Pada Agustus 2023, muncul kabar bahwa ekspor mangga gedong gincu ke Jepang menjadi tertunda. Penyebabnya, disebut-sebut muncul kejadian konyol yang menyebabkan mangga gedong gincu asal Jawa Barat batal dibeli oleh Jepang, yaitu soal lalat buah.
Isu muncul, pihak Kementerian Pertanian menyatakan buah mangga gedong gincu asal Sumedang sudah terbebas dari lalat buah dan siap dibeli oleh impotir asal Jepang. Namun tiba-tiba, datang seorang akademisi yang menyebut-nyebut soal hama lalat buah yang belum teratasi pada mangga gedong gincu.
Munculnya kabar itu dibenarkan oleh personel bidang ekonomi KBRI di Tokyo, Andri Sumaryadi, yang juga mendengarnya pada Agustus 2023. Disebutkan, bisnis mangga gedong gincu Jawa Barat berupaya keras bisa meyakinkan lagi ke Jepang bahwa hama lalat buah sudah dapat terkendalikan.
“Saya juga bingung, itu maksudnya apa dari akademisi tersebut yang munculkan soal kajian lalat buah pada mangga gedong gincu. Sebenarnya, soal lalat buah sudah terkendalikan dan tidak perlu lagi menjadi hambatan ekspor mangga, kasihan para petani gedong gincu Sumedang,” ujar Andri Sumaryadi. ***