"Diperlukan kesadaran dan kemauan untuk menangani permasalahan di lapangan. Untuk itu, saya mengajak semua pihak agar saling mengingatkan dan bahu-membahu dalam mengendalikan tikus," tegasnya.
Suwandi menghimbau para petani untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika melihat adanya tanda-tanda serangan hama tikus di sawah mereka.
"Semakin cepat kita bertindak, semakin kecil pula kerugian yang ditimbulkan oleh hama tikus," pungkasnya.
Baca Juga: Musim Tanam Pertanian dan Perkebunan di Jawa Barat 2024, Tertolong Hujan Kembali Turun
Tips Mencegah Serangan Tikus Sawah:
Jaga kebersihan lingkungan sawah: Hilangkan gulma dan sampah yang dapat menjadi tempat berlindung tikus.
Gunakan sistem tanam serempak: Hal ini dapat menyulitkan tikus untuk mendapatkan makanan.
Gunakan predator alami: Burung hantu dan ular merupakan predator alami tikus yang dapat membantu mengendalikan populasinya.
Gunakan umpan beracun: Gunakan umpan beracun yang aman bagi manusia dan hewan peliharaan.
Lakukan gropyokan: Lakukan perburuan tikus secara massal dengan melibatkan seluruh masyarakat.
Penggunaan burung hantu : buatkan rumah burung hantu, sehingga bisa cepat menyergap para tikus.
Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang tepat, diharapkan hama tikus sawah dapat dikendalikan dan tidak lagi menjadi ancaman bagi hasil panen para petani. ***