JABARINSIGHT – Kementerian Pertanian membentuk tim pengamanan produksi untuk pertanian padi di Jawa Barat tahun 2024. Sebanyak lima kabupaten di utara Jawa Barat, menjadi perhatian lebih serius dalam pengamanan tanaman dari ancaman serangan hama wereng dan tikus.
Diketahui, pada Juni 2024, pada kawasan utara di Jawa Barat menjelang dan memasuki musim panen padi. Tetapi, masa menjelang panen padi dibayangi serangan hama wereng dan tikus, yang dikhawatirkan berdampak anjloknya produksi pada empat kabupaten sentra utama di Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat termasuk daerah yang digenjot produksi dan pengaman panen padi pada tahun 2024. Pemerintah pusat berharap Jawa Barat banyak menghasilkan padi, untuk memenuhi cadangan pangan nasional menghadapi situasi pasokan pangan dunia.
Pengendalian serentak
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyebutkan, sejak Mei 2024 bahwa serangan hama wereng batang coklat (WBC) dan tikus, yang sedang banyak terjadi di lapangan. Untuk mengamankan panen, diunstrusikan pengendalian hama secara serentak pada sejumlah kawasan sentra produksi padi.
Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementerian Pertanian, Yuris Tiyanto, menyebutkan, pihaknya telah membentuk Tim Pengamanan Produksi yang disebarkan serentak ke Jawa Barat. Diantaranya ke Karawang, Bekasi, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
Menurut Yuris Tiyanto, tim tersebut bekerjasama dengan petugas daerah dan petani, dalam melakukan pengamatan, pemetaan, bimbingan teknis, dan gerakan pengendalian hama pada wilayah-wilayah disebutkan.
Sistem pengendalian hama secara terpadu digencarkan pada kelima kabupaten dimaksud untuk menyelamatkan panen pertanian padi.
Pengendalian cepat
Munculnya serangan besar hama wereng dan tikus, diduga sebagai pengaruh dampak perubahan iklim. Situasi pasca El Nino 2023 dan kondisi cuaca berubah-ubah pada awal tahun 2024 memicu ledakan hama wereng dan tikus, yang merupakan ancaman utama pertanian padi.
Personel BBPOPT Kementan, Atep Budiman, mengingatkan para petani atas pentingnya sistem pengendalian hama secara terpadu dan berkelanjutan. “Pengamatan harus secara dini untuk mendeteksi hama dan pengendalian secara cepat, serta bijak dalam menggunakan pestisida,” ujarnya.