JABARINSIGHT – Produk dan bisnis teh kuning (yellow tea) asal perkebunan rakyat di Jawa Barat, memiliki potensi bagus terus berkembang pada pasar ekspor dan domestik. Fenomena ini menjadi peluang baru bisnis teh jenis specialty asal Jawa Barat, dengan berasal dari pabrik teh dan kebun teh rakyat.
Dari Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ada produk teh kuning banyak disukai di negara Amerika Serikat. Fenomena ini menunjukan bahwa usaha perkebunan teh rakyat memiliki pasar bagus untuk produk specialty, dimana teh kuning termasuk produk paling langka.
Produksi dan penjualan teh kuning dari Takokak, Cianjur, dilakukan pabrik teh Pasir Canar. Produksi teh kuning dibuat dari bahan baku teh jenis sinensis, yang diusahakan skala perkebunan rakyat di Takokak, Cianjur.
Baca Juga: Agroforestri Teh di Kabupaten Bandung Punya Peluang Pasar Bagus, Ini Penyebabnya
Begini rasanya
Teh kuning memiliki nama di pasar internasional dengan yellow tea, yang merupakan salah satu jenis specialty. Produk teh kuning memiliki rasa lebih lembut dibandingkan teh hijau, sehingga mereka yang pertama mencicipi biasanya langsung menyukai.
Produk teh kuning asal Takokak, Cianjur, ditampilkan juga pada ajang Bunex 2024 di BSD City Tangerang, pada 12-14 September 2024. Tampak teh kuning kering laris diminati para pengunjung, sehingga stok terjual habis, terutama kemasan menggunakan wadah plastik kecil.
Evita, dari bagian pemasaran Teh Pasir Canar, Takokak, Cianjur, kepada JabarInsight menyebutkan, teh kuning asal pabrik teh Pasir Canar sudah cukup lama dijual ke Amerika. Penjualan teh kuning asal Takokak, juga banyak peminatnya pada pangsa domestik misalnya di Bandung.
Baca Juga: Produk Teh Siap Minum Indonesia Dikenakan Pembatasan Kandungan Gula
Soal seberapa banyak teh kuning yang diproduksi dan dijual pabrik teh Pasir Canar, Evita tidak menjelaskan. Tetapi para penggemar fanatik teh kuning asal Takokak ada di Amerika Serikat dan domestik, misalnya pada sejumlah kafe teh.
Pada promosi penjualan, teh kuning kering siap seduh asal Pabrik Pasir Canar dalam wadah plastik kecil, dijual Rp 25.000/kemasan. Banyak pengunjung langsung tertarik membeli, setelah melihat tampilan dan mencicipi tester teh kuning.
“Teh kuning yang bagus kami buat dari teh sinensis, rasanya lebih enak dibandingkan menggunakan bahan baku teh assamica. Di Takokak memang ada perkebunan teh rakyat jenis sinensis,” ujar Evita.
Informasi dari situs Tea Drunk, disebutkan, bahwa teh kuning alias yellow tea, merupakan teh paling langka di dunia. Pembuatan teh kuning dilakukan dengan cara unik, yaitu dibiarkan berfermentasi sedikir sebelum benar-benar kering, dimana enzim-enzimnya “dibunuh”. Teh kuning memiliki cita rasa lebih lembut dari teh hijau.
***