Harga Pucuk Teh Rakyat 2024 di Cianjur Kini Tinggi, Cara Pemetikan Menentukan

- 20 Juli 2024, 16:30 WIB
Petani teh di Kecamatan Takokak, Cianjur, melakukan pemetikan pucuk teh.
Petani teh di Kecamatan Takokak, Cianjur, melakukan pemetikan pucuk teh. /dok Ferry Kurnia/Pabrik Teh Pasir Canar

JABARINSIGHT – Usaha kebun teh rakyat masih menjadi salah satu ikon usaha perkebunan di Jawa Barat, termasuk di Kabupaten Cianjur. Ada fenomena, harga pucuk teh di Cianjur kini tahun 2024 menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan harga umum di Jawa Barat.

Perkembangan harga pucuk teh di Cianjur, diperoleh petani teh di Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur. Harga pucuk teh setempat yang jauh lebih tinggi, menjadikan usaha perkebunan teh rakyat di Sukanagara kembali bergairah.

Adalah pabrik teh Pasir Canar yang memberi harga jauh lebih tinggi kepada petani teh di Takokak. Bahkan, pihak pabrik teh Pasir Canar masih konsisten membeli dengan harga tinggi, karena cara pemetikan yang memenuhi syarat.

Di Takokak, Cianjur, ada sejumlah areal perkebunan teh rakyat mengusahakan teh jenis Assamica yang merupakan binaan pabrik teh Pasir Canar. Tanaman teh Assamica merupakan yang paling banyak diusahakan di Indonesia, namun jenis sinensis pun kembali sebagian diusahakan.

Baca Juga: Besar, Minat Kalangan Muda Bisnis UMKM Produksi Teh di Kabupaten Bandung

Begini syaratnya

Pemilik pabrik teh Pasir Canar, Ferry Kurnia, membenarkan kabar bahwa pabrik teh yang dikelolanya membeli harga pucuk teh jauh lebih tinggi dibandingkan harga umum masih terjadi.

“Iya betul, pucuk teh jenis assamica petikan p+3, harga dibeli di pabrik Rp 7.000/kg, dan yang sinensis Rp 15.000/kg,” ujar Ferry kepada Jabar Insight, Sabtu, 20 Juli 2024.

Namun, katanya, walau rumus petik teh tersebut masih umum  dibeli dari pabriknya, ada syarat soal cara pemetikan. Sebab, dimaksudnya untuk menjaga kualitas untuk produksi teh specialty.

“Pucuk petikan p+3, tidak boleh pakai alat pisau kecil sekali pun, hasil tersebut saya olah dalam pengolahan speciality. Jadi harga jual pun tinggi, otomatis rantai rupiah harus sampai ke petani,” terang Ferry Kurnia.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub