Network
JABARINSIGHT – Kawasan Rebana Mertopolitan mengukuhkan diri sebagai pusat ekosistem mobil listrik dunia, setelah 2 produsen mobil listrik Asia berencana bangun pabrik di kawasan ini. Rencananya, kedua pabrik itu dibangun di Subang.
BYD adalah produsen raksasa mobil listrik asal China, yang produksinya sudah merambah pasar global. Sementara Vinfast adalah produsen mobil listrik asal Vietnam.
Keputusan Vinfast membangun pabrik di Subang sebagai langkah lanjutan bagi mereka untuk masuk ke pasar mobil listrik di Indonesia.
Nantinya kehadiran kedua pabrik tersebut akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, khususnya dari wilayah 7 kota/kabupaten yang masuk dalam kawasan Rebana Metropolitan yakni Subang, Majalengka, Indramayu, Kota/Kabupaten Cirebon, Sumedang, dan Kuningan.
Nantinya produk mobil listrik yang dihasilkan kedua pabrik tersebut, selain untuk memenuhi pasar Inonesia, juga akan dieskpor ke sejumlah negara.
Kepala BP Rebana, Bernrdus Djonoputro memastikan kesiapan Kawasan Rebana Metropolitan sebagai kutub pertumbuhan masa depan Jawa Barat, dengan dinaunginya Kawasan Rebana dengan Perpres 87 tahun 2021 dan kolaborasi dengan stakeholder strategis sebagai upaya dalam penciptaan lapangan kerja bagi 7 Kabupaten/kota.
Hadirnya industri kendaraan listrik dan ekosistem nya menjadikan kota baru Industri Terpadu Subang Cipali menjadi kota masa depan yang ramah lingkungan dan layak huni.
Pabrik Mobil Listrik BYD dan Vinfast di Subang
Sebelumnya saat mengikuti ajang pameran otomotif internsional Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 di ICE BSD Tangerang, Juli 2024, pihak BYD sudah menginformasikan rencana mereka membangun pabrik mobil listrik di Subang.
Pabrik ini akan dibangun di Kawasan Industri Subang atau Subang Smartpolitan, yang termasuk dalam kawasan Rebana Metropolitan. Nilai investasi yang akan digelontorkan mencapai sekitar 1 miliar dolar AS.
Head of Marketing & Communication PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan saat itu mengemukakan bahwa pabrik di Subang tersebut, diharapkan akan selesai pada tahun 2025 sehingga pada 2026 sudah mulai berproduksi.
Luther tidak menyebutkan tipe mobil listrik yang akan mereka produksi di fasilitas manufaktur Subang.
Baca Juga: Kaki Gunung Tampomas, Sumedang, Bertahan Sentra Produksi Vanili dan Lada
“Mulai dari kemarin baru settlement [penyelesaian] pembelian lahan, pematangan lahan, sekarang kita tunggu proses untuk memulai konstruksilah. Gak ada masalah, kita tetap inline,” ujar Luther.
Seperti diketahui, BYD Indonesia baru saja menandatangani nota kesepahaman untuk membangun fasilitas manufaktur berkapasitas 150.000 unit per tahun di Subang Smartpolitan.
Menyusul rencana BYD yang akan membangun fsilits manufaktur mobil listrik di Subang, pabrikan mobil listrik asal Vietnam, Vinfst juga tak mau kalah.
Disaksikan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Vinfast Auto secara resmi memulai pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik pertamanya di Indonesia yang ditandai dengan peletakan batu pertama di Subang, pada 15 Juli 2024.
Pabrik tersebut dibangin dengan nilai investasi mencapai Rp 3,23 triliun.Pabrik ini nantinya akan memproduksi sebanyak 50.000 unit per tahun. Kawasan ini mencakup beberapa area produksi utama seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop dan area pengujian, dan lain-lain.
VinFast menjadwalkan pabrik ini mulai beroperasi pada Kuartal 4 tahun 2025 dan akan memproduksi model e-SUV versi kemudi kanan, termasuk seri VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 untuk pasar Indonesia.***
