KEPASTIAN Lelang Proyek Tol Getaci dan Tol Gilimanuk Mengwi Sama-Sama Tidak Jelas Gara Gara Ini

- 19 Agustus 2024, 12:00 WIB
ilustrasi jalan tol. Proyek Tol Getaci dan Tol Mengwi bernasih sama.
ilustrasi jalan tol. Proyek Tol Getaci dan Tol Mengwi bernasih sama. /bpjt.pu.go.id/

JABARINSIGHT – Beruntunglah proyek jalan Tol Gilimanuk-Mengwi di Pulau Bali, karena diusulkan masuk proyek jalan tol prioritas di era Presiden Prabowo Subiyanto. Padahal, seperti juga proyek Tol Getaci, keduanya mengalami nasib serupa dalam perjalanannya.

Di lapangan, saat ini proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Getaci masih fokus di Kabupaten Bandung dan Garut. Beberapa desa sudah melaksanakan musyawarah penentuan uang ganti rugi, dan sebagian sudah menerima pembayaran uang ganti rugi.

Baca Juga: TAK Masuk Prioritas di Era Presiden Prabowo, Bagaimana Nasib Proyek Tol Getaci, Ini Respon Pengamat Ekonomi

Jalan Tol Getaci adalah impian masyarakat di wilayah Priangan Timur Jawa Barat sejak lama. Mereka menghadapi kendala serius karena pergerakan barang dan orang dari dan ke wilayah ini terhambat oleh kemacetan lalu lintas di sejumlah titik.

Padahal, wilayah Priangan Timur yang meliputi Garut, Tasikmalaya, Banjar, Pangandaran, dan Ciamis, memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, termasuk potensi pariwisata alam seperti yang ada di Pangandaran dan Garut selatan.

Bernasib sama

Baik proyek Tol Getaci maupun proyek Tol Gilimanuk-Mengwi sama-sama menghadapi kendala dalam perencanaan dan pelaksanaanya. Padahal, keduanya masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) dan masuk dalam Keputusan Presiden (kepres).

Keduanya juga sudah menyelesaikan proses lelang untuk menentukan pemenang tender yang akan melaksanakan pembangunan proyek.

Tol Getaci sudah melaksanakan proses lelang pada akhir tahun 2021 dengan keputusan konsorsium PT Jasa Marga sebagai pemenang. Mereka akan membangun ruas jalan tol yang akan membetang dari Gedebage (Kota Bandung) hingga Cilacap (Jawa Tengah) sepanjang 206,65 kilometer yang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia.

Konsorsium tersebut merupakan gabungan dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group.

Baca Juga: Teh Sinensis Asal Cianjur Banyak Peminat, Cita Rasa Membuat Harga Lebih Tinggi

Namun pada Februari 2022, kemenangan konsorsium ini dibatalkan oleh Kementerian PUPR karena masalah financial close, sebagai dampak mundurnya Waskita Karya dari konsorsium. Akhirnya proyek ini dilakukan lelang ulang.

Hingga saat ini, kepastian lelang ulang Tol Getaci belum ada kejelasan, setelah Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) menyatakan 2 konsorsium yang akan mengikuti tender atau lelang ulang dinyatakan tidak lulus pada Mei lalu.

Hal yang sama juga dialami proyek jalan Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali) yang akan membentang sepanjang 96,84 kilometer. Yang membedakannya, pembangunan kontruksi ini sudah jalan namun kemudian terhenti di tengah jalan.

Proyek ini mangkrak sejak tahun 2022, setelah BPJT menyatakan pemenang tender PT Jagat Kerti Bali mundur dengan alasan tidak bisa melakukan pemenuhan untuk pembiayaan atau financial close.  Padahal, setelah peletakan batu pertama di September 2022, sempat ada pengerjaan proyek di wilayah Pekutatan. Namun setelah itu tidak ada kelanjutan pembangunan baik di titik Mengwi, Badung dan juga Gilimanuk, Jembrana.

Seperti juga Tol Getaci, BPJT pada Mei 2024 juga sudah mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan PT Bangun Sarana Agung , calon peserta tender Tol Gilimanuk-Mengwi, dinyatakan tidak lulus. Akibatnya, kepastian lelang ulang proyek jadi tidak jelas. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bpjt.pu.go.id, Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub