JABARINSIGHT - Bank Dunia mengatakan, kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia ditopang oleh implementasi kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat sehingga mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menarik investasi ke dalam negeri.
Selanjutnya Bank Dunia juga mempredikis, perekonomian Indonesia akan tumbuh tangguh dengan kecepatan yang stabil di tahun-tahun mendatang, didorong oleh peningkatan belanja publik, meningkatnya investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.
Dalam laporan terbarunya berjudul Indonesia Economic Prospects atau Prospek Perekonomian Indonesia edisi Juni 2024, Bank Dunia menuturkan kerangka kebijakan ekonomi makro yang penuh kehati-hatian dan konsisten telah menjadi landasan keberhasilan kinerja perekonomian Indonesia. Hal tersebut diakui oleh pasar.
"Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar adalah berkat kerangka kebijakan makroekonomi pemerintah yang kuat, yang membantu menarik investasi," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk di Jakarta, Senin 24 Juni 2024
Baca Juga: World Bank Sebut, Tahun 2024 Ekonomi Dunia Tumbuh Stabil 2,6 Persen
Baca Juga: REVIEW Yamaha NMAX Turbo, Skutik Premium, Fitur Canggih, Tenaga Besar, Harga Rp32 Jutaan
Disebutkan, credit default swap rate dan spread indeks obligasi pasar berkembang JP-Morgan (JP-Morgan Emerging Market Bond Index-EMBI) untuk Indonesia terus menurun sejak pandemi COVID-19 dan lebih rendah daripada beberapa negara pembanding.
Lembaga pemeringkat kredit juga telah mempertahankan peringkat layak investasi untuk kredit negara (sovereign credit), termasuk prospek stabil. Sehingga Indonesia berhasil mengatasi guncangan eksternal, menarik investasi, dan mendukung pertumbuhan.
"Adalah penting untuk mempertahankan kebijakan makro yang berhati-hati (prudent), kredibel, dan juga transparan, seraya menciptakan ruang fiskal yang memungkinkan belanja prioritas untuk perlindungan sosial, serta berinvestasi pada modal manusia dan infrastruktur," ujar Carolyn.
PDB 5,3 persen per tahun
Bank Dunia mengatakan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan mencapai rata-rata 5,1 persen per tahun dari tahun 2024 hingga 2026, meskipun menghadapi hambatan dari menurunnya harga komoditas yang sempat melonjak, meningkatnya volatilitas harga pangan dan energi, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik.