Produk Industri Karet Alam Meningkat Digunakan di Dunia, Jawa Barat Bisa Jadi Pemain

- 26 Juni 2024, 10:30 WIB
Sekretaris Gapperindo Jawa Barat, Agus Sutirman menunjukan gambaran produk-produk berbahan baku karet alam, pada Musda Apkarindo, di Aula Dinas Perkebunan Jawa Barat, Selasa, 25 Juni 2024.
Sekretaris Gapperindo Jawa Barat, Agus Sutirman menunjukan gambaran produk-produk berbahan baku karet alam, pada Musda Apkarindo, di Aula Dinas Perkebunan Jawa Barat, Selasa, 25 Juni 2024. /Kodar Solihat/Jabar Insight

JABARINSIGHT – Usaha perkebunan karet di Indonesia, termasuk Jawa Barat diprediksi memiliki masa depan bagus karena kebutuhan dunia terus naik. Sebab, penggunaan karet alam terus berkembang dan menjadi andalan, sehingga kebutuhan karet mentah sebagai bahan baku terus naik.

Jawa Barat yang masih termasuk penghasil besar karet alam di Indonesia, berpeluang menjadi pemain dalam industri komoditas ini. Khususnya, untuk bahan baku berupa karet alam maupun industri olahan karet alam, karena ada trend penggunaan jenis tertentu di dunia.

Adalah sejumlah pabrik karet dan industri karet di Jawa Barat, yang kembali membutuhkan pasokan dalam jumlah besar. Fenomena ini membuat harapan para pekebun karet, baik usaha perkebunan besar maupun petani karet, menjadi berbesar hati atas masa depan usahanya.

Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Kembali Bergairah, Petani Ingin Peremajaan Tanaman

Jenis meningkat digunakan

Sekretaris Gapperindo (Gabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia) Jawa Barat, Agus Sutirman, di Bandung, Selasa, 25 Juni 2024, memberikan gambaran, soal kebutuhan bahan baku untuk industri karet alam dunia yang terus naik.

Gambaran tersebut ditunjukan pada Musda Apkarindo (Asosiasi Petani Karet Indonesia) Jawa Barat, di Aula Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Yang menjadi gambaran, adalah fenomena kebutuhan bahan olahan karet yang kini sedang trend dan terus berkembang.

Agus Sutirman menunjukan, produk industri karet alam yang terus meningkat penggunaan di dunia, adalah crumb rubber alias karet remah. Penggunaan crumb rubber kini banyak digunakan sebagai lapisan trotoar, pelapis lapangan sepakbola kelas dunia, bantalan, karpet karet, sol sepatu, suku cadang, dll.

“Inilah peluang bagi usaha perkebunan karet di Jawa Barat untuk meningkatkan hasil usaha, karena serapan dari industri sebenarnya sangat tinggi. Para pekebun karet di Jawa Barat tinggal mampu meningkatkan produktivitas hasil sadapan,” ujar Agus Sutirman.

Baca Juga: Perusahaan Perkebunan Karet di Jawa Barat, Terbanyak Kedua di Indonesia, Serta Gambaran    

Unggul kualitas

Menurut Agus Sutirman, karet alam sebenarnya masih menguasai dunia dibandingkan karet sintetis. “Jawa Barat berpotensi unggul dalam kualitas karet alam, walau secara areal kalah dari Sumatera,” terangnya.

Disebutkan pula, sebenarnya kebutuhan dunia karet alam jauh lebih tinggi dari produksi. Kondisi terjadi, secara nyata adalah sedang terjadi defisit pasokan karet alam dibandingkan kebutuhan, karena banyaknya konversi komoditas karet ke lainnya, terutama sawit.

Di Jawa Barat, produksi crumb rubber dilakukan pada beberapa pabrik karet baik yang berada di perkebunan, misalnya di PTPN I Perkebunan Cikumpay, Purwakarta, serta pabrik swasta PT Bina Mitra Agro di Cilampuyang, Malangbong, dsb.

Gambaran tersebut dibenarkan oleh Komisaris Utama PT Bina Mitra Agro, Acep Munandar, yang menyebutkan pabrik karet diusahakannya juga membuat crumb rubber dengan pasokan dari karet rakyat. Produksi lainnya adalah karet sheet RSS dan creepe. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah