MANTAP! Presiden Jokowi Sebut Ekonomi RI Tumbuh di Atas Rata-Tata Global

- 17 Agustus 2024, 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024. /ANTARA/Aditya Pradana Putra/

JABARINSGHT - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global.

Disebutkan Presiden, pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu terjaga di kisaran 5 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan global yang sebesar 3,4 persen.

Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan pada Sidang Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 di Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta, Jumat 16 Agustus 2024.

Presiden menuturkan sebagai bangsa yang tangguh, Indonesia mampu menghadapi tantangan yang sangat berat selama 10 tahun terakhir, mulai dari pandemi COVID-19, gejolak geopolitik global, perang dagang dan berbagai ancaman krisis, serta perubahan iklim yang menimbulkan banyak bencana.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Sebut, Penerimaan Negara Bukan Pajak Capai Rp338 triliun

"Alhamdulillah, walau diterpa banyak tantangan dan ketidakpastian, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan," ujarnya.

Menyinggung soal tenaga kerja, Jokowi menuturkan bahwaz ada penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015-2024.

"Rasio utang Indonesia juga menjadi salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN," ujarnya.

Di sisi lain, nilai ekspor Indonesia naik lebih dari 70 persen, mencapai 259 miliar dolar AS di tahun 2023. Neraca transaksi berjalan secara bertahap terus menguat. Neraca dagang selalu mencatat surplus selama 51 bulan terakhir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Juni 2024 mencapai 20,84 miliar dolar AS, disokong oleh industri pengolahan atau manufaktur yang menyumbang 16,06 miliar dolar AS terhadap total penjualan negara di periode Juni.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub