Gubernur BI Perry Warjiyo Optimistis, Nilai Tukar Rupiah Akan Terus Stabil dan Menguat

- 18 Juli 2024, 12:00 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu 17 Juli 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu 17 Juli 2024. /ANTARA/Imamatul Silfia/


JABARINSIGHT - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ke depannya akan terus bergerak stabil dalam kecenderungan menguat.

Menurut Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu 17 Juli2024, nilai tukar rupiah per 16 Juli 2024 menguat 1,21 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2024.

Perry menyebut penguatan itu dipengaruhi oleh langkah intervensi BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta fundamental perekonomian yang kuat.

Dengan perkembangan itu, Perry menjelaskan, rupiah mencetak nilai pelemahan yang lebih baik bila dibandingkan dengan mata uang negara Asia lainnya.

Dari level akhir Desember 2023, nilai tukar rupiah melemah 4,84 persen (year-to-date/ytd). Sementara itu, peso Filipina, baht Thailand, dan won Korea masing-masing melemah sebesar 5,14 persen, 5,44 persen, dan 7,03 persen ytd.

Baca Juga: Usaha Tambak Udang di Subang, Dorong Peningkatan Produksi Cara Ramah Lingkungan

Baca Juga: HEBAT! Bank BCA Diganjar Penghargaan Wajib Pajak 2024 dari Kanwil LTO

"Adapun ke depan, penguatan rupiah diperkirakan akan dipengaruhi oleh menariknya imbal hasil (yield), rendahnya inflasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil, serta komitmen BI dalam menstabilkan rupiah yang dapat mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing," papar Perry.

Diungkaplan, BI juga akan memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

Sedangkan dari sisi moneter, BI terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter pro-market yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valuta Asing Bank Indonesia (SUVBI).

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub