Kopi Wanoja dan Poktan Global Makmur, Jawa Barat Peroleh Transaksi Ekspor Rp 10,5 Miliar

- 15 September 2024, 11:39 WIB
Agung dari Kelompok tani Global Makmur (paling kii) usau menandatangani MoU ekspor dengan calon pembeli,  Faiza Mansoor and Trading, Pakistan, pada Bunex 2024, di BSD Serpong, Tangerang, Sabtu, 14 Februari 2024.
Agung dari Kelompok tani Global Makmur (paling kii) usau menandatangani MoU ekspor dengan calon pembeli, Faiza Mansoor and Trading, Pakistan, pada Bunex 2024, di BSD Serpong, Tangerang, Sabtu, 14 Februari 2024. /dok Kementan

JABARINSIGHT– Dua produsen kopi asal Jawa Barat, Kopi Wanoja Kabupaten Bandung, Kelompok Tani Global Makmur, mendapat transaksi ekspor Rp 10,5 miliar. Kedua pelaku usaha tersebut, merupakan skala perkebunan rakyat, yang mampu ekspor ke Belanda, Arab Saudi, dan Australia menjelang akhir tahun 2024.

Secara total, transaksi ekspor kopi asal Jawa Barat ada tiga pelaku usaha, dengan nilai Rp 11,98 miliar. Satu pelaku usaha lainnya, adalah Java Preanger Lestari Mandiri (JPLM), yang merupakan perusahaan, mendapat transaksi ekspor Rp 1,48 miliar ke Pakistan.  

Pelaku kopi asal Jawa Barat yang memperoleh ekspor itu, sudah melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan calon pembeli dari negara tujuan. Kopi Wanoja berasal dari Kabupaten Bandung, Poktan Global Mandiri dari Kabupaten Bandung Barat, serta JPLM dari Kabupaten Bandung.

Ekspor kopi dilakukan Wanoja dan Global Makmur, merupakan prestasi karena merupakan usaha perkebunan rakyat. Di Jawa Barat, pembinaan usaha perkebunan rakyat dilakukan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, mulai produksi, pengolahan, sampai pemasaran.

Baca Juga: Indonesia dan Jawa Barat Berpotensi Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Ini Penyebabnya

Kopi Wanoja melakukan penandatanganan MoU ekspor dengan calon pembeli, disaksikan plt Dirjenbun Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, pada Bunex 2024, di BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu, 14 September 2024.
Kopi Wanoja melakukan penandatanganan MoU ekspor dengan calon pembeli, disaksikan plt Dirjenbun Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, pada Bunex 2024, di BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu, 14 September 2024. JabarInsight

Penandatangan MoU

Penandatanganan MoU itu dilakukan pada penutupan Bunex 2024 (Perkebunan Expo), disaksikan Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, di ICE Bumi Serpong Damai City, Tangerang, Banten, Sabtu, 14 September 2024.

Dari pihak Kopi Wanoja (CV Wanoja Laksana Maju) hadir Hj Eti Sumiati (Nenek Eti) pada MoU itu. Serta dari Poktan Global Makmur, dihadiri Agung Herdiana, serta hadir pula dari JPLM.

Informasi diperoleh dari Satrea (putra Eti Sumiati) total transaksi Rp 7,8 miliar. Rinciannya, adalah ke Belanda sebanyak 32 ton dengan nilai transaksi Rp 4,8 miliar, serta Saudi Arabia sebanyak 19,2 ton nilai transaksi Rp 3 miliar.

Ada pula menurut Agung Herdiana dari Poktan Global Mandiri diperoleh transaksi ekspor sebanyak 19,2 ton ke Australia dengan nilai jual Rp 2,7 miliar. Sedangkan PT JPLM, menurut panitia dari Ditjenbun Kementerian Pertanian, nilai transaksi Rp 1,48 miliar diekspor ke Pakistan.

Plt Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, senada Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Prayudi Samsuri, berharap adanya transaksi yang besar itu, menjadi motivasi bagi para pelaku usaha perkebunan rakyat di Indonesia agar semakin maju. Sebab, selain bernilai bisnis, juga berkaitan penyerapan tenaga kerja yang besar.

Baca Juga: Harga Kopi Liberoid di Bandung Barat 2024,  Petani Sumringah Walau Terpengaruh Perubahan Iklim

Eksistensi Jawa Barat

Menurut pemilik Kopi Wanoja, Hj Eti Sumiati,  kopi Wanoja yang diekspor ke Belanda sebenarnya sudah dikirimkan dengan pendampingan dan pembinaan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, di Gedebage, Bandung, 6 September 2024. 

Untuk penandatanganan MoU ekspor kopi Wanoja ke Belanda itu merupakan bentuk penguatan dukungan dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian.

“Kami berterima kasih kepada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang telah mensuport petaninya dari mulai budidaya sampai pasca panen,’ ujar Hj Eti Sumiati.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa, ST, MT, CRMP, QRMP, melalui Kepala Bidang PPUP (Pengolahan, Pemasaran, dan Usaha Perkebunan), Priyo Adinugroho, S.STP, MSi, mengatakan, turut berbangga, pelaku usaha perkebunan asal Jawa Barat telah mampu ekspor.

Disebutkan, dari sisi ekonomi ekspor ini tentu akan menjadi devisa dan juga menunjukan keberlanjutan perkembangan usaha dari pelakunya.

“Ekspor ini juga  menunjukan eksistensi, lebih menguatkan lagi branding  produk perkebunan asal Jawa Barat yang sudah dikenal mendunia, salah satunya yaitu adalah kopi,” ujar Priyo Adinugroho. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub