Pertanian Padi di Indramayu Didorong Efisien Pupuk Tapi Produksi Meningkat.

- 10 September 2024, 12:06 WIB
Saah satu demplot layanan konsultasi padi di Indramayu, agar efisien pupuk.
Saah satu demplot layanan konsultasi padi di Indramayu, agar efisien pupuk. /Instagram @ bsipjabar

JABARINSIGHT – Usaha pertanian padi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat didorong efisien penggunaan pupuk, tetapi hasil produksi meningkat lebih bagus. Cara dilakukan adalah melalui dilakukan layanan konsultasi padi bagi petani setempat.

Beberapa kelompok tani sudah memperoleh manfaat, sehingga hasil bagus dan efisien pupuk. Upaya mengarahkan pola usaha lebih baik didorong kepada para petani padi di Indramayu, agar hasil meningkat secara efisien.

Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat Kementerian Pertanian sudah membuka layanan konsultasi padi sejak Mei 2024. Beberapa petani di Indramayu mulai mencoba 'melek' teknologi dan merasakan manfaatnya.

Baca Juga: Masyarakat Jatigede Sumedang Rintis Pertanian Modern Skala Pekarangan

Gambaran di lapangan

Informasi diperoleh dari BSIP Jawa Barat, Selasa, 10 September 2024, memberikan contoh keberhasilan beberapa petani padi berkat layanan konsultasi padi. Yang menjadi conto adalah di Desa Kendayakan, Desa Sendang, dan Desa Lohbener.

Petani di Desa Kendayakan, Kecamatan Terisi, Mustofid, mengaku perlakuan dosis yang diberikan melalui layanan konsultasi padi sangat bagus dan tepat.

Ia beserta rekan-rekan petani lainnya tergugah untuk memanfaatkan teknologi ini dalam upaya mengefisiensikan penggunaan pupuk. "Pupuknya jadi hemat, tapi hasil produksinya bagus. Cara pakai aplikasinya pun mudah", ujarnya, dikutip dari Instagram @ bsipjabar.

Pada demplot tersebut, pemupukan dilakukan dengan dosis terstandar yakni dari hasil rekomendasi aplikasi LKP yang diakses melalui https://webapps.irri.org/id/lkp/.

Baca Juga: Produksi Panen Kentang di Garut 2024 Naik 76 Persen, Pakai Teknik Pertanian Cerdas

Aplikasi kerjasama International Rice Research Institute (IRRI) dengan BSIP ini merupakan terobosan dalam menjawab permasalahan dosis penggunaan saprodi terutama pupuk.

Hasil panen di beberapa demplot LKP di Kabupaten Indramayu menunjukkan performa yang baik. Pada lahan Mustofid, hasil konversi ubinan bersih (kadar air panen) pada Demplot LKP yaitu 7,45 t/ha dan hasil cara petani 8,64 t/ha.

Pada lahan Hendra di Desa Lohbener Kecamatan Lohbener, hasil ubinan pada Demplot LKP yakni 7,51 t/ha dan hasil cara petani 7,07 t/ha. Pada lahan Siwok di Desa Sendang Kecamatan Karangampel, hasil ubinan pada Demplot LKP mencapai 9,79 t/ha dan hasil cara petani 9,17 t/ha.

Dengan penggunaan dosis pupuk yang lebih rendah dari kondisi eksisting petani, secara analisis usaha tani hasil panen rekomendasi aplikasi LKP mampu meningkatkan efisiensi pupuk (input produksi) sekaligus hasil produksi padi. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub