Waduk Saguling, Bandung Barat Masih Berair Saat Kemarau 2024, Dimanfaatkan Pompanisasi Pertanian

- 23 Agustus 2024, 12:00 WIB
Waduk Saguling, Bandung Barat digunakan untuk pompanisasi pertanian.
Waduk Saguling, Bandung Barat digunakan untuk pompanisasi pertanian. /Instagram @bsip_sayuran

JABARINSIGHT – Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat masih memiliki cadangan air yang dimanfaatkan untuk mengairi sawah pada musim kemarau 2024. Pemanfaatan air di Waduk Saguling dilakukan melalui pompanisasi pertanian padi, agar produksi tetap berlangsung.

Salah satu lokasi pertanian padi di Bandung Barat yang masih memperoleh pengairan dari Waduk Saguling, adalah Desa Tanjungjaya, Kecamatan Cihampelas. Pada kecamatan tersebut masih banyak tanaman padi pada musim kemarau pada Agustus 2024.

Pihak BSIP Sayuran Kementerian melakukan pengamatan pada irigasi perpompaan di Desa Tanjungjaya, Kamis, 22 Agustus 2024. Kepala BSIP Sayuran Noor Rofiq Ahmadi dan tim bersama perwakilan dari Kodim, dan DKPP Bandung Barat melakukan monitoring irigasi perpompaan tersebut.

Baca Juga: Produksi Panen Kentang di Garut 2024 Naik 76 Persen, Pakai Teknik Pertanian Cerdas

Tadah hujan

Kegiatan monitoring ini bertujuan memastikan keberhasilan implementasi sistem irigasi dalam mendukung ketahanan pangan lokal, terutama pada sawah tadah hujan.

Seluas 40 hektar telah mendapatkan dukungan dari program irigasi perpompaan, diantaranya Kampung Ciceuri, embung telah dibangun untuk Kelompok Tani Sugi Mukti 3, mencakup lahan seluas 20 hektar.

Di Kampung Mareleng, Kelompok Tani Mukti Jaya 1 telah memanfaatkan embung untuk irigasi pada lahan seluas 20 hektar, dengan sumber air yang diambil langsung dari Waduk Saguling.

Diharapkan dengan adanya sistem irigasi ini, produktivitas pertanian di Desa Tanjungjaya dapat meningkat, sekaligus menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sumber daya air untuk pertanian secara efektif.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono melakukan kunjungan ke Pasar Minggu, Jakarta, memonitor pergerakan stok barang. “Kami juga mencegah terjadinya kelangkaan barang yang dapat memicu kenaikan harga,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub