Agroforestri Teh di Kabupaten Bandung Punya Peluang Pasar Bagus, Ini Penyebabnya

- 9 September 2024, 17:00 WIB
Petani agroforestri teh pada hutan di Perhutani KPH Bandung Selatan.
Petani agroforestri teh pada hutan di Perhutani KPH Bandung Selatan. /Instagram @pptk_id

JABARINSIGHT – Usaha agroforestri berkebun teh di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diprediksi punya masa depan pasar yang bagus. Kalangan pelaku usaha teh dunia banyak yang mempredksi, sumber utama pasokan teh dunia akan beralih kepada sumber dari agroforestri.

Di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, berkebun teh secara agroforestri dilakukan sejak beberapa tahun terakhir melalui kemitraan petani di hutan-hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Bandung Selatan.

Kebun teh agroforestri misanya tampak ada di Kecamatan Pangalengan dan Kecamatan Gunung Halu. Secara pemasaran, para petani teh agroforestri sudah memiliki jaminan pasar, dengan kebanyakan dibeli pabrik swasta lokal Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca Juga: Kebun Teh Agroforestri di Pangalengan Bandung, Petani Tersenyum Dapat Harga Bagus

Latar belakang

Begawad perkebunan Indonesia, Soedjadi Kartasasmita, pada forum kalangan pelaku teh Indonesia pada group Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Senin, 9 Februari 2024, memberikan gambaran soal potensi masa depan bisnis teh pola agroforestri.

Yang menjadi latar belakang, adalah perubahan iklim mempunyai dampak yang luar biasa terhadap industri teh

Menurut para ahli pada tahun 2050 jumlah area yang cocok untuk teh akan semakin berkurang. Demikian pula tingkat produktivitas kebun akan semakin menyusut.

Oleh karena itu para ahli menyarankan langkah-langkah yang dinamakan circular solutions yaitu menerapkan  praktek regeneratif seperti agroforestri, manajemen penanganan hama yang terintegrasi dan restorasi lahan.

Mengambil contoh di negara lain, misalnya di Uganda, Afrika, pemerintah negara itu berkolaborasi dengan lembaga penelitian dan pelaku industri meluncurkan proyek yang dinamakan Nature Based Solutions for Climate Resilient Tea.

Tujuannya untuk mendukung para petani tehnya dengan memanfaatkan limbah teh dan kulit pisang untuk membuat pupuk organik dan biochar untuk memulihkan kesuburan tanah.

Baca Juga: Produk Teh Siap Minum Indonesia Dikenakan Pembatasan Kandungan Gula

Kemudian di India, limbah teh selain dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di industri makanan dan farmasi juga dimanfaatkan sebagai biofertilizer, biopesticides dan  kompos dengan perantaraan cacing sehingga pemakaian pupuk kimia bisa berkurang hingga 68 persen.

Sementara itu di Kabupaten Bandung, Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung munculkan sejumlah contoh keberhasilan berkebun teh secara agroforestri di Pangalengan. Ada sejumlah petani sukses berkebun teh pada sela-sela tegakan pohon-pohon kehutanan.

Bahkan, ada kebun teh yang besar pada kawasan kehutanan dilakukan pebisnis asal Pangalengan, Kabupaten Bandung. Salah seorang pekebun teh pada kawasan kehutanan Perhutani KPH Bandung Selatan di kawasan Gunung Halu, Kab. Bandung Barat, Wildan mengakui bahwa bisnisnya bagus.

Lain hanya Wakil Administratur KPH Bandung Utara Perhutani, Harry Soediana, yang dikonfirmasi Jabar Insight, menyebutkan, “Ada di Gunung Halu dan Pangalengan tapi tidak luas. Kebanyakan buat lokasi penelitian, bukan bisnis murni,” ujarnya. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub