Harga Kopi Excelsa asal Sumedang ‘Meroket’, Pasca Menang di Amerika Jadi Favorit Baru

- 7 Agustus 2024, 15:05 WIB
Petugas POPT Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Moch. Sopian Ansori, memperlihatkan hasil panen kopi excelca yang dikelola Ryan Wibawa, di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Petugas POPT Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Moch. Sopian Ansori, memperlihatkan hasil panen kopi excelca yang dikelola Ryan Wibawa, di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

JABARINSIGHT – Komoditas kopi excelsa asal Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, kini meroket harga dari pembeli pasca memperoleh juara ketiga pada sebuah kontes kopi di Amerika. Bahkan, kopi excelsa asal Sumedang kini jadi buruan pembeli, karena banyak disukai para pencinta kopi.

Dari cita rasa, kopi excelsa mampu menjadi favorit baru para pencinta kopi karena rasanya yang khas. Selain dinikmati single origin, kopi liberika dijadikan pula campuran yang membuat kopi arabika dan kopi robusta menjadi lebih enak.

Produksi kopi excelsa di Sumedang berada di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, diusahakan oleh Ryan Wibawa, dimana tanaman rata-rata umurnya sudah tua dan termasuk jenis kopi liberoid. Ada pun kopi liberoid, terdiri jenis excelca dan liberika.

Hasil panen kopi excelsa asal Desa Sukawangi selain dijual greenbean juga dijual roasting siap minum, dimana peminatnya semakin banyak. Walau menjadi favorit baru para oencinta kopi, sejauh ini produksi kopi excelsa masih terbatas.

 Baca Juga: Indonesia dan Jawa Barat Berpotensi Jadi Penghasil Kopi Terbesar di Dunia, Ini Penyebabnya

Greenbean kopi excelca asal Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Sumedang.
Greenbean kopi excelca asal Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Sumedang. dok Dinas Perkebunan Jawa Barat

Fungsional POPT Ahli Muda Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Mochamad Sopian Ansori, salah seorang pembina kopi liberoid Sumedang di Desa Sukawangi, kepada JabarInsight, Rabu, 7 Agustus 2024, menyebutkan, pasca kemenangan Ryan Wibawa di Amerika juara 3, kini permintaan greenbean kopi excelca asal Sumedang meningkat tajam.

Disebutkan, harga greenbean kopi liberika dari Pamulihan tersebut kini dihargai naik 300 persen oleh pembeli. Dari semula masih Rp 60.000/kg menjadi Rp 180.000/kg, dimana yang petik merah sangat disukai konsumen.

Tahan anomali iklim

Tetapi di luar itu, menurut Sopian Ansori, tanaman kopi liberoid juga memiliki kenggulan, yaitu tahan anomali iklim, baik jenis excelca maupun liberika. Sebab, tanaman-tanaman kopi liberoid di Desa Sukawangi, Kec. Pamulihan, Sumedang, sudah teruji hidup bagus selama puluhan tahun.

“Dengan karakteristiknya itu, kopi jenis liberoid cocok menjadi ditanam pada lahan-lahan kritis di hulu daerah aliran sungai,” ujar Sopian Ansori.

 Baca Juga: Hulu DAS Citarum Kabupaten Bandung Diperbanyak Tanaman Kopi Tahan Perubahan Iklim

Sementara itu, banyak tanaman kopi di Jawa Barat terutama jenis arabika varietas siragararutang kini mulai menurun produktivitasnya. Sebab, tanaman-tanaman kopi arabika varietas sigararutang sudah melewati umur optimal 10 tahun, sehingga mulai kurang diandalkan lagi.

Untuk menggantikan tanaman kopi arabika varietas sigararutang, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat bersiap melakukan pergantian varietas kepada yang lebih tahan kondisi iklim. Disebut-sebut, jenis kopi yang akan diperbanyak adalah varietas Lini S795 tetapi untuk segmen kopi arabika.

Dinas Perkebunan Jawa Barat sedang memacu penggunaan sejumlah jenis dan varietas kopi yang punya ketahanan tinggi terhadap kondisi iklim dengan produktivitas bagus. Sebab, kontinuitas usaha tanaman kopi harus tetap berkelanjutan, walau di Jawa Barat juga ikut terkena dampak perubahan iklim. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub