JABARINSIGHT – Serangan virus menyerang sebagian tanaman tembakau petani di Kabupaten Sumedang pada akhir Juli 2024. Laporan petani perkebunan tembakau direspon oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, yang segera melakukan penanganan di lapangan untuk menyelamatkan tanaman.
Areal tanaman tembakau di Sumedang sedang pada harga bagus bagi petani, sehingga menggairahkan usaha komoditas tersebut. Pada Agustus 2024 banyak tanaman tembakau sedang panen dan juga tanaman eksisting di areal, karena kondisi cuaca dinilai sedang bagus.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Suryana, yang dikonfirmasi Jabar Insight, membenarkan, kalangan petani tembakau di Sumedang khawatir serangan virus meluas. Serangan virus dialami areal tanaman tembakau di Sumedang sudah terjadi pada bulan Juli 2024.
“Sepertinya terkena TMV (tobacco mosaic viruses), cirinya pucuk-pucuk dain mengkerut dan mengeriting. Tampaknya, petugas dari dinas terkait langsung bergerak begitu menerima laporan dari petani tembakau,” ujarnya.
Baca Juga: Dampak Jalan Tol Cisumdawu Sumedang kepada Perkebunan Tembakau, Begini yang Terjadi
Penanganan dinas perkebunan
Kepala BPP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dani Dayawiguna, di Bandung, Senin, 5 Agustus 2024, menyebutkan, serangan virus pada tanaman tembakau di Kecamatan Paseh, Sumedang, diduga TLCV - Tobacco Leaf Curl Virus atau disebut virus kerupuk.
Indikasi serangan virus kerupuk, adalah daun menggulung, tulang daun menebal, permukaan daun tidak rata (keriting), daun kaku, dan mudah rapuh.
Petugas BPP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah melakukan rekomendasi pengendalian dengan melakukan eradikasi/pemusnahan tanaman yang terserang TLCV, melakukan sanitasi kebun untuk mengurangi sumber inokulum, petani selalu menjaga kebersihan dengan cara mencuci bersih tangan dan alat-alat pertanian yang digunakan untuk mengurangi penyebaran virus.