Panen Cengkeh 2024 di Jawa Barat di Sumedang, Tenaga Pemetik Jadi Peluang Usaha

- 10 Juli 2024, 14:00 WIB
Hasil panen cengkeh 2024 di Jawa Barat, di Kabupaten Sumedang diperlukan banyak tenaga pemetik.
Hasil panen cengkeh 2024 di Jawa Barat, di Kabupaten Sumedang diperlukan banyak tenaga pemetik. /Kodar Solihat/Jabar Insight

JABARINSIGHT – Musim panen cengkeh 2024 di Jawa Barat juga diperoleh di Kabupaten Sumedang, pada Juli sampai Oktober. Ada gambaran musim kali ini sebagai masa panen raya, sebenarnya menjadi peluang usaha bagi masyarakat membutuhkan penghasilan uang.

Di Sumedang, sentra produksi terbesar populasi tanaman cengkeh adalah di Kecamatan Wado. Tetapi dalam jumlah cukup banyak juga terdapat di Kecamatan Pamulihan, dan sisanya di Kecamatan Tanjungsari.

Ada pun peluang usaha pada panen cengkeh di Sumedang tahun 2024, adalah dari tenaga kerja pemetik. Peluang ini bisa dimanfaatkan masyarakat desa, karena banyak pohon cengkeh menghasilkan produksi lebih banyak pada tahun 2024 ini.

Pada panen raya cengkeh, dibutuhkan banyak tenaga kerja pemetik yang seharusnya bisa ditangkap sebagai peluang usaha memperoleh penghasilan oleh masyarakat desa. Sejauh ini, pemetikan bunga cengkeh di Sumedang masih dilakukan mengandalkan tenaga manusia.

Baca Juga: Berkebun dan Bisnis Cengkeh di Cianjur, Banyak Menarik Minat Kalangan Muda Karena Menggiurkan

Gambaran di lapangan

Ketua Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) Kabupaten Sumedang, Edi Fasda, Rabu, 10 Juli 2024, menyebutkan, para petani cengkeh di Sumedang bersyukur tahun 2024 ini bisa merasakan panen raya.

Hanya saja, menurut Edi Fasda, ada kondisi tantangan bagi masa panen cengkeh tahun 2024 ini, yaitu dari jumlah tenaga kerja pemetik. “Tahun sekarang ini susah mencari tenaga kerja untuk panen, hal ini disebabkan hampir sama saat panen nya,” ujarnya.

Disebutkan, panen cengkeh di Sumedang dimulai bulan Juli 2024 sampai Oktober 2024, terutama pada sentra produksi di Kecamatan Wado.

Karena sulitnya tenaga kerja, menurut Edi Fasda, upah panen jadi mahal. Biasanya upah panen cengkeh Rp 3.000/kg, kini  menjadi Rp 3.500/kg.  Untuk saat ini, belum ada alat pemetik khusus, sehingga panen masih dilakukan secara manual alias menggunakan tenaga manusia.

Baca Juga: Harga Cengkeh Panen 2024 di Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, Waspada Pencurian

Berikut beberapa faktor yang menjadikan Kecamatan Wado sebagai sentra produksi cengkeh di Sumedang:

Kondisi iklim dan tanah yang ideal: Wado memiliki iklim yang sejuk dan tanah yang subur, sangat cocok untuk pertumbuhan pohon cengkeh.

Tradisi dan keahlian turun-temurun: Masyarakat di Wado memiliki tradisi panjang dalam budidaya cengkeh dan telah terampil dalam merawat dan memanen cengkeh.

Dukungan pemerintah: Pemerintah daerah memberikan dukungan berupa penyuluhan, bantuan bibit, dan infrastruktur untuk meningkatkan produksi cengkeh di Wado.

Sebagai hasil dari faktor-faktor tersebut, cengkeh dari Sumedang terkenal dengan kualitasnya yang baik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Cengkeh Sumedang banyak diminati oleh para pedagang dan industri pengolahan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub