Network
Soal pengendalian hama dan penyakit secara alami, menurut H Hasan, para petani teh di LMDH Margamukti sepakat bahwa hewan-hewan burung, laba-laba, dst tidak akan diganggu, sebab bermanfaat mengusir hama. Misalnya, burung-burung merupakan pemakat ulat, laba-laba besar merupakan pemakan hama serangga lembut, dsb.
Usaha berkebun teh dalam areal kehutanan, ternyata minim serangan hama seperti empoasca, dan serangan embun bajra (blister blight). Para petani pun menjadi relatif tidak mengeluarkan biaya untuk perawatan tanaman, karena kondisi areal sangat alami.
“Saya terinspirasi mengapa ingin berkebun teh dalam hutan, karena melihat masyarakat kita masih merupakan para peminum teh,” ujar H Hasan melalui Instagram @pptk_id.
Disebutkan, dirinya belajar berkebun teh pada tahun 2015, dengan mengikuti edukasi yang dilakukan PPTK (Pusat Penelitian Teh dan Kina) Gambung. Walau pendidikannya hanya satu hari, namun ternyata membuat sukses petani bisa berkebun teh dengan baik. ***
