Perkebunan Karet di Jawa Barat Ujicoba Sadapan Getah Selama 24 Jam

- 13 Juni 2024, 10:30 WIB
Metode baru cara sadap getah pada perkebunan karet, diperkenalkan oleh Bio Tech dan HKTI, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2024.
Metode baru cara sadap getah pada perkebunan karet, diperkenalkan oleh Bio Tech dan HKTI, di Bandung, Kamis, 8 Februari 2024. /Kodar Solihat/JabarInsight

JABARSINSIGHT – Sejumlah perkebunan karet di Jawa Barat, melakukan ujicoba sadapan getah untuk produksi 24 jam. Ada metode baru diperkenalkan, agar sadapan karet menjadi tidak tergantung musim sehingga produktivitas dapat ditingkatkan.

Teknis baru sadapan karet itu dicoba pada beberapa perkebunan karet rakyat dan perkebunan karet besar di Jawa Barat. Usaha perkebunan karet sedang menggenjot produktivitas, untuk memenuhi pesanan yang membesar dan harga naik kembali pada tahun 2024 ini.

Populasi tanaman karet di Jawa Barat baik pada perkebunan besar maupun perkebunan rakyat, diketahui umumnya sudah tua. Karena pesanan meningkat, maka upaya sadapan dipacu untuk memenuhi kebutuhan para pembeli.

Baca Juga: Perkebunan Karet Rakyat di Jawa Barat Kembali Bergairah, Petani Ingin Peremajaan Tanaman

Lebih menguntungkan

Ada pun teknis sadapan karet yang baru itu, diperkenalkan perusahaan asal Malaysia, Mercu Biotech yang ingin bermitra bisnis dengan para petani dan perkebunan karet di Jawa Barat. Usaha perkebunan karet di Jawa Barat kembali dilirik, karena terindikasi masa depan usaha komoditas ini kembali bagus.

Informasi diperoleh JabarInsight, Kamis, 12 Juni 2024, ujicoba sadapan karet 24 jam itu dilakukan di Tasikmalaya, Garut, Sukabumi, dan Cianjur. Banyak petani karet dan pengelola perkebunan besar tertarik dengan cara baru itu, dengan harapan mampu membuat usaha menjadi untung lebih baik.

Pebisnis karet asal Malaysia, Datuk Ahmad Sukimin sudah memperkenalkan alat teknologi baru untuk sadapan karet. Dengan alat itu, sadapan getah karet menjadi dapat dilakukan 24 jam, sehingga tidak tergantung lagi kepada cuaca.

“Indonesia lebih menarik untuk kelangsungan usaha perkebunan karet, termasuk di Jawa Barat. Ada potensi, bahwa masa depan pasokan karet alam dunia menjadi akan mengandalkan Jawa Barat disamping Sumatera, dan Jawa Tengah serta Jawa Timur,” ujarnya.

Dari pertemuan dilakukan sebelumnya, pihak yang tertarik mengujicoba alat itu, adalah petani karet di Tasikmalaya, perusahaan perkebunan PTPN I Regional 2, serta perkebunan swasta.

Baca Juga: Perusahaan Perkebunan Karet di Jawa Barat, Terbanyak Kedua di Indonesia, Serta Gambaran    

Menatap masa depan

Sebagai gambaran, saat ini usaha perkebunan karet di Indonesia, kondisinya antara sebagian pesimis dan sebagian lagi kembali optimis masa depannya. Yang menjadi persoalan, adalah harga karet yang terlalu lama terdikte mafia perdagangan karet.

Tetapi, karena kebutuhan dunia atas karet alam tetap tinggi, dan kembali meningkat tahun 2024 ini, maka karet alam kembali naik. Saingan karet alam adalah karet sintetis yang bisa diproduksi kapan saja, tetapi karet alam kini bisa diproduksi kapan pun dengan metode baru sadapan.

Karena ada yang putus asa dengan pengusahaan karet, di Jawa Barat dan Banten, yaitu PTPN sudah mengubah banyak perkebunan karet dialihkan kepada sawit, namun sebagian masih ada. Tetapi usaha perkebunan swasta dan kebun karet rakyat masih bertahaan, dimana tahun 2024 harga membaik. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah