Kelapa Entog Jawa Barat Dilirik Jadi Andalan Rehabilitasi Areal Kelapa Indonesia

19 September 2024, 19:21 WIB
Bibit kelapa entog asal Jawa Barat di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. /Instagram @disbunjabar

JABARINSIGHT – Bibit pohon kelapa varietas entog asal Jawa Barat, dilirik kalangan Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) terkait rehabilitasi areal kelapa lndonesia.

Kalangan berkepentingan produksi dan bisnis kelapa di Indonesia, melihat bahwa kelapa entog asal Jawa Barat cocok digunakan untuk menggenjot kembali produksi kelapa nasional.

Kelapa entog merupakan varietas kelapa jenis genjah yang dikembangkan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan dan Produksi Benih Perkebunan. Bibit kelapa varietas entog mulai berbuah pada tahun keempat.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis, Petani Kelapa Jawa Barat Berpotensi Melonjak Pesanan

Areal dan produksi

Sekretaris Jenderal APKI, Sribudi, di Bandung, Rabu, 18 September 2024, menyebutkan, bahwa pengembangan kembali areal komoditas kelapa sangat potensial dilakukan di Indonesia. Sebab, permintaan pasar komoditas kelapa terus naik, tetapi pasokan berkurang.

“Tampaknya, bibit kelapa entog asal Jawa Barat cocok digunakan untuk pengembangan kembali populasi kelapa Indonesia,” ujar Sribudi, pada Musda APKI Jawa Barat 2024-2029, di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Rabu, 18 September 2024.

Menurut dia, kondisi areal kelapa di Indonesia terus mengalami penurunan sejak tahun 2021-2022, rata-rata berkurang 8.000 hektare per tahun. Akibatnya, posisi Indonesia kini tergeser oleh Filipina sebagai pengasil kelapa terbesar dunia.

Di Indonesia, areal tanaman kelapa tahun 2022, seluas 3,34 juta hektare dengan produksi 17,19 juta ton.

Baca Juga: Bisnis Olahan Kelapa di Parigi, Pangandaran, Banyak Digeluti Kalangan Muda

Sribudi juga mencontohkan, dulu khusus pasokan ke Jakarta saja, dari Sukabumi rata-rata dikirimkan 2 juta butir kelapa per hari.

Tetapi tahun 2024 ini, kata Sribudi, jumlah pasokan kelapa ke Jakarta asal Sukabumi diduga sudah menurun. Penyebabnya, karena produktivitas tanaman menurun juga areal tanaman kelapa berkurang.

Sebagai gambaran, saat ini bisnis komoditas kelapa terus meninggi permintaan pasar, karena manfaat diperlukan. Selain untuk dikonsumsi, juga untuk kesehatan, produk industri, olahan turunan, dll. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Trending