JABARINSIGHT – Sempat terhambat dengan terjadinya konflik global terutama di kawasan Eropa, produk kerajinan rotan Cirebon akhirnya bisa tembus pasar Spanyol dan Uni Emirat Arab. Selanjutnya akan menyasar pasar Afrika Utara dan Asia.
Pada Sabtu 15 Juni 2024, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin melepas ekspor furniture dan kerajinan rotan asal Cirebon senilai 28 ribu dolar AS ke Spanyol. Selanjutnya, produk yang sama akan diekspor ke pasar di Uni Emirat Arab dengan nilai mencapai 127 ribu dolar AS.
Cirebon memang dikenal sebagai sentra furnitur dan kerajinan berbahan rotan yang telah menembus sejumlah pasar di luar negeri. Salah satu pelaku usahanya adalah CV Aksara Furnicraft Internasional, yang merupakan mitra binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
Bey Triadi mengemukakan bahwa ekspor produk rotan tersebut merupakan awal yang baik untuk menghidupkan kembali industri rotan di Cirebon, sehingga berdampak positif bagi para perajin lokal.
Terhambat Konflik di Eropa
Mengutip dari kantor berita Antara, Bey Triadi mengemukakan bahwa kinerja ekspor rotan dari Cirebon sempat terganggu dengan adanya konflik global, khususnya di kawasan Eropa, seperti konflik Rusia-Ukraina.
Padahal negara-negara di kawasan itu, menjadi destinasi utama untuk pemasaran produk rotan yang dibuat oleh perajin lokal di Cirebon.
Untuk itulah, Pemprov Jabar berusaha mencari pasar ekspor baru agar industry rotan Cirebon tetap bergairah.
“Kita tahu Cirebon memiliki industri rotan, dan jadi unggulan juga. Kita terus mendorong untuk ekspor, serta kita bina (perajin) dan melakukan promosi bersama,” ujarnya.