Rupiah pun akan menguat dan pertumbuhan ekenomi akan terpacu tumbuh positif. Semua itu bisa terwujud bergantung pada strategi Pemerintah dalam membuka ruang investasi di negeri ini.
Beberapa hal positif lain, penyerapan tenaga kerja diharapkan bisa lebih luas dan daya beli masyarakat menguat.
Level Harga Emas
Untuk harga emas, Andri menilai, ogam mulia ini diprediksi bisa menyentuh harga all time high baru ke level 2.600 dolar AS/toz paska the Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga nanti.
“Support emas berjangka (locogold) saat ini berada di level 2.460 dolar/toz dan resistance di level 2.525 dolar/toz,” paparnya.
Para trader atau investor disarankan untuk mengambil posisi buy saat harga telah menyentuh 2.460 dolar/toz-2.480 dolar/toz dengan target poin sebesar 2.550-2.600 dolar/toz pada September 2024.
Peluang harga emas melesat juga tergantung pada arah kebijakan moneter AS. Saat ini pelaku pasar menantikan data indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the Personal Consumption Expenditures (PCE), yang menjadi salah satu tolok ukur inlfasi The Fed.
Apabila data inflasi AS mengalami anomali dan sulit menyatukan voting anggota Federal Open Market Committee (FOMC) terkait pemangkasan suku bunga ditahap berikutnya, maka harga emas berkemungkinan sideway dalam jangka waktu yang lama dan berkemungkinan turun jauh kembali.***