JABARINSIGHT - Sebelum memutuskan untuk membeli, konsumen yang tertarik pada motor listrik perlu melihat beberapa aspek sebelum membeli, seperti baterai apa yang digunakan pada unit motor, serta bagaimana after sales terkait suku cadang.
Hal tersebut diingatkan Marketing jenama motor listrik Volta, Putra di tenant Volta Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2024, di ICE BSD Tangerang, Kamis yang baru lalu.
"Baterai minimal harus lithium, kalau di Volta sudah lithium dan LifePO4 sudah yang teknologi terbaru, kedua perhatikan after sales untuk pembelian spare part-nya susah," ucapnya.
Menurut dia, calon pembeli biasanya memperhatikan baterai yang dipakai pada unit motor listrik. Apakah sudah lithium atau masih Sealed Lead Acid (SLA).
Baca Juga: Sepeda Motor Listrik Sunra Future, Daya Jelajah Prima Mampu Melaju 80 Km Per Jam
"Selebihnya pembeli biasanya memperhatikan model dan harga, sama seperti melihat motor bensin pada umumnya," ungkapnya.
Dia mengingatkan, calon pembeli juga perlu mengetahui apakah showroom dari motor listrik yang akan dibeli menyediakan suku cadang agar tidak kesulitan saat terjadi kerusakan pada motornya.
Hal lain yang perlu diperhatikan lagi, kata Putra, adalah mengetahui di mana saja tempat tersedianya stasiun pengisian baterai atau tempat menukar baterai.
"Kita juga harus ada perubahan perilaku yang tadinya motor bensin nggak mikirin kita perjalanan jauh selama ada pom bensin bisa, tapi kalau motor listrik kita harus lihat stasiun yang bisa swap baterai," katanya.
Putra mengatakan sebagian jenama motor listrik biasanya memiliki masalah pada baterai yang kemungkinan bisa drop. Pengguna motor listrik bisa menyiasati untuk memperpanjang masa guna baterai motor listrik dengan tidak mendiamkan motor atau tidak dipakai selama dua hari lebih.