Perkebunan Tebu Rakyat di Majalengka Diperbanyak Rumah Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus

- 28 Agustus 2024, 09:00 WIB
Pembuatan rumah burung hantu di Kelompok Tani Sumber Manis Sejahtera, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Pembuatan rumah burung hantu di Kelompok Tani Sumber Manis Sejahtera, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. /dok Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

JABARINSIGHT – Areal perkebunan tebu rakyat di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, diperbanyak rumah burung hantu. Cara tersebut merupakan upaya pengendalian hama tikus secara efisien dan ramah lingkungan, untuk penyelamatan produksi.

Semakin banyak kelompok petani tebu di Majalengka berminat memasang rumah burung hantu. Mereka sudah melihat keberhasilan penggunaan burung hantu sebagai pemangsa tikus, yang dapat menyelamatkan potensi produksi tebu.

Di Majalengka, diketahui minat petani bertanam tebu kembali meninggi, karena daya tarik dimunculkan pemerintah dan pabrik gula. Areal penanaman tebu misalnya terdapat pada sejumlah kecamatan, seperti Jatitujuh, Kertajati, Kadipaten, Sukahaji, Leuwimunding, dll.

Baca Juga: Produksi Tebu di Jawa Barat Meningkat Selama 2 Tahun Terakhir, dan Gambaran Rendemen 2024

Kepala Balai Perlindunan Perkebunan (BPP) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dani Dayawiguna, kepada Jabar Insight, Rabu, 28 Agustus 2024 mengatakan, dengan semakin banyak rumah burung hantu pada areal perkebunan tebu rakyat di Majalengka, akan membawa banyak manfaat bagi usaha komoditas ini.

Majalengka merupakan salah satu sentra utama perkebunan tebu rakyat di Jawa Barat. Tetapi, resiko hama tikus masih tinggi, apalagi ada wilayah-wilayah yang selama ini dikenal akut sarang hama tikus.

Disebutkan, bahwa serangan hama tikus memang menjadi salah satu kendala utama dalam perkebunan tebu. Sebab, hama tikus diketahui bermunculan menjalar antar jenis komoditas tanaman dalam suatu wilayah.

“Hewan tikus itu suka berpindah-pindah satu sama lain antar tanaman, yang diserang bukan hanya tebu, juga padi, tanaman palawija, dsb. Dengan adanya rumah burung hantu pada areal perkebunan tebu, diharapkan bermanfaat bagi pengendalian hama tikus dalam suatu wilayah,” ujarnya.

Baca Juga: Mekanisasi Tebu Rakyat di Jawa Barat Berharap Kebijakan Soal Bunga Bank

Sementara itu,  OPT UPTD Balai Perlindungan Perkebunan Satuan Pelayanan Kabupaten Majalengka mendampingi pembuatan Rumah Burung Hantu (Rubuha) untuk pengendalian tikus pada tanaman tebu di Kelompok Tani Sumber Manis Sejahtera, Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.

Pembuatan Rubuha ini merupakan inisiatif dari para petani karena telah melihat hasil evaluasi Rubuha yang sudah dilakukan pada minggu sebelumnya.

Berdasarkan hasil evaluasi sebelumnya, sepasang burung hantu sebagai predator alami tikus terpantau sudah menempati salah satu Rubuha yang ada di lahan tebu.

Petani termotivasi untuk melakukan pengendalian Rubuha secara biologis dan diharapkan dengan adanya burung hantu di lahan tebu dapat mengurangi populasi tikus yang ada. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub