Bank Indonesia, dalam laporan “Potensi Ekonomi Pariwisata Jawa Barat 2021,” memperkirakan, bahwa wisata alam di Jawa Barat sebanyak 70 persen didominasi wisata alam. Untuk tahun 2021 diprediksi nilai tambahnya mencapai Rp 221,8 triliun, dimana wisata alam menghasilkan perputaran uang Rp 155,25 triliun per tahun.
Sedangkan pihak akademisi, malah menduga, perputaran nilai uang per tahun dari bisnis wisata alam di Jawa Barat adalah Rp 500 triliun per tahun. Sebab, wisata alam munculkan dampak berantai di luat akomodasi dan transportasi, misalnya konsumsi ke rumah makan, bisnis oleh-oleh, dsb.
![Kendaraan adventure Cam Am, di Agrowisata Gunung Mas, PTPN I, Puncak, Bogor.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/06/22/1012669978.jpeg)
Pengamat ekonomi Jawa Barat, Acuviarta Kartabi, menilai, bahwa fenomena terjadi kini, dimana masyarakat sudah berbalik menjadi banyak yang menyadari betapa pentingnya alam dan lingkungan bagi kehidupan.
“Manfaat bisnis wisata alam, selain menjadi penyedia oksigen bagi masyakat, juga mengenalkan alam dan lingkungan kepada generasi penerus. Soal perputaran bisnisnya, banyak orang terlibat, namun harus tetap dapat menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Baca Juga: Madu Teuweul, Hasil Hutan asal Cikadu, Cianjur Banyak Konsumen Fanatik di Bandung
Dampak Positif Wisata Alam
Bisnis wisata alam tidak hanya menguntungkan bagi pengelola, tetapi juga bagi masyarakat sekitar. Wisata alam dapat membuka lapangan pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan membantu mengembangkan ekonomi lokal.
Selain itu, wisata alam juga dapat membantu menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Dengan semakin banyaknya orang yang berkunjung ke kawasan alam, maka kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam pun akan semakin meningkat. ***