JABARINSIGHT – Usaha perkebunan tebu di Kabupaten Subang, Jawa Barat dirintis menjadi ramah lingkungan. Ujicoba peningkatan penggunaan pupuk organik dilakukan pada wilayah kebun tebu PG Subang.
Di Kabupaten Subang bagian utara terdapat areal perkebunan tebu HGU pabrik gula (PG) Subang yang luas. Namun ada juga usaha perkebunan tebu rakyat di Subang dengan jumlah lebih kecil.
Soal rintisan perkebunan tebu ramah lingkungan, dilakukan di PG Subang, sekaligus upaya memulihkan kesuburan tanah. PG Subang merupakan salah satu unit pabrik gula dikelola PT PG Rajawali II yang berpusat di Cirebon.
Kerjasama dan demplot
Informasi diperoleh dari PT PG Rajawali II, Minggu, 8 September 2024, menyebutkan, ada dua pihak berkaitan riset dalam aplikasi perkebunan tebu ramah lingkungan di lingkungan PG Subang.
Rintisan perkebunan tebu ramah lingkungan, dilakukan PT PG Rajawali II di Subang berkerjasama dua pihak berkaitan riset, yaitu BRIN dan PT Riset Perkebunan Nusantara.
Pertama, periset BRIN dalam rangka aplikasi pupuk cair biosiliku (berasal dari limbah abu ketel pabrik gula) dan pupuk cair Biosinta (berasal dari limbah abu sekam padi).
Baca Juga: Perkebunan Tebu Rakyat di Majalengka Diperbanyak Rumah Burung Hantu untuk Basmi Hama Tikus
Aplikasi biosiliku dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tebu menjadi lebih optimal dengan memanfaatkan limbah yang tidak terpakai dan ramah lingkungan.
Pelaksanaan aplikasi biosiliku diaplikasikan pada Kebun JRC IDFOOD-BRIN di Kebun Cidangdeur 14 PG Subang
Kedua, adalah tim PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) yang terdiri dari periset PPKS Bogor, periset PPKS Medan dan periset P3GI Pasuruan.
Ini berkaitan survei lokasi demplot pupuk organik untuk tanaman tebu yang akan dilakukan di perkebunan tebu PG Subang. ***