Produksi Panen Kentang di Garut 2024 Naik 76 Persen, Pakai Teknik Pertanian Cerdas

22 Agustus 2024, 15:00 WIB
Panen kentang di Cisurupan Garut produksi naik pakai pertanian cerdas diperkenalkan BSIP Jawa Barat Kementan, Rabu, 21 Agustus 2024. /Instgram @bsipjabar

JABARINSIGHT – Produksi panen kentang di Kabupaten Garut, Jawa Barat dikabarkan ada yang memperoleh naik hasil sampai 76 persen. Perolehan tersebut disebut-sebut karena manfaat penggunaan teknik pertanian cerdas dalam budidaya tanaman kentang.

Kabupaten Garut dikenal sebagai sentra terbesar produksi kentang di Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Ada lima kecamatan yang menjadi sentra produksi kentang di Garut, yaitu Cikajang, Cigedug, Cisurupan, Pasirwangi, dan Sukaresmi.

BSIP Kementerian Pertanian beberapa bulan terakhir menggencarkan pengenalan dan penerapan teknis pertanian cerdas budidaya kentang di Kabupaten Garut. Pada lima kecamatan sentra pertanian kentang di Garut, dilakukan program ICARE untuk pertanian kentang melalui sejumlah demplot.

Baca Juga: Garut Jadi Percontohan Praktek Pertanian Cerdas Tanaman Kentang

Perolehan panen di Cisurupan

Pihak Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat Kementan pada Kamis, 22 Agustus 2024, mengabarkan diperoleh hasil menggembirakan pada panen percontohan budidaya kentang terstandar di Cisurupan, pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Panen dilakukan di kawasan Agrowisata Tepas Papandayan, Desa Karamatwangi, Kecamatan Cisurupan, Garut, kabarnya petani Cisurupan dikabarkan sumringah. Sebab, dari hasil ubinan panen kentang mencapai 38,86 ton/hektare. Hasil ini melampaui rata-rata produktivitas kentang di Kabupaten Garut.

Hadir dalam panen ini BSIP Penerapan, BSIP Jawa Barat, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut, Camat, Penyuluh, pengurus koperasi dan petani di 5 kecamatan lokasi ICARE (Cikajang, Cigedug, Cisurupan, Pasirwangi, dan Sukaresmi).

Baca Juga: Areal Pertanian di Kabupaten Bandung Kembali Dapat Ditanami pada Kemarau 2024

Kepala BSIP Jawa Barat, Rustan Massinai, mengungkapkan hasil panen sudah memenuhi target capaian PDO program ICARE dalam meningkatkan target produksi pertanian minimal 30%.

Ia mengatakan, demplot budidaya kentang terstandar di Kabupaten Garut melebihi ekspektasi, sebab dapat meningkatkan produksi petani eksisting hampir 76,64%.  

“Target selanjutnya BSIP bersama ICARE akan mewujudkan PROKSETA (Produksi Kentang Sepanjang Tahun) dan perbenihan kentang yang terpusat di Kabupaten Garut," ujarnya.

Demplot menerapkan berbagai teknik budidaya seperti penggunaan benih bersertifikat, pemupukan berimbang, dan pengendalian OPT dengan aplikasi terjadwal.

Kegiatan panen menjadi momentum untuk menyebarluaskan teknik-teknik pertanian terstandar kepada petani lainnya guna meningkatkan hasil dan kualitas produk kentang di Kabupaten Garut.

Hasil panen kentang yang dicapai demplot Cisurupan diharapkan dapat mendorong adopsi teknologi yang lebih luas di kalangan petani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Trending