KEPALA DPMPTSP Jabar : Keberadaan Tol Getaci Prospektif Banget untuk Mendongkrak Investasi di Priangan Timur

Tayang: 3 Oktober 2024, 15:00 WIB
Penulis: Dendi Sundayana
Editor: Tim Jabar Insight
Kepala DPMPTSP Jabar, Nining Yulistiani mengatakan bahwa keberadaan Tol Getaci sangat prospektif untuk mendokrak potensi  ekonomi dan investasi wilayah Priangan Timur.
Kepala DPMPTSP Jabar, Nining Yulistiani mengatakan bahwa keberadaan Tol Getaci sangat prospektif untuk mendokrak potensi ekonomi dan investasi wilayah Priangan Timur. /Jabar Insight/Kodar Solihat/

JABARINSIGHT – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Nining Yuliastiani mengakui bahwa keberadaan Tol Getaci nantinya akan prospektif banget untuk mendongkrak potensi ekonomi, termasuk investasi di wilayah Jabar Selatan terutama di Priangan Timur.

Apalagi sektor agro yang menjadi bagian dari fokus pemerintah pusat dalam program hilisasi juga menjadi perhatian DPMPTSP. Sektor-sektor ini salah satu potensinya berada di kawasan Priangan Timur.

Baca Juga: PROGRAM Unggulan Presiden Prabowo Sudah Masuk APBN 2025, Program Apa Saja? Catat Rinciannya

Sayangnya hingga saat ini proyek pembangunan Tol Getaci yang akan membentang dari Gedebage hingga Ciamis sepanjang 108,3 kilometer, belum ada kejelasan kapan pembangunannya akan dimulai karena harus menunggu pemenang lelang yang akan menjadi pelaksana pembangunannya.

Kementerian PUPR sendiri sebelumnya menyatakan saat ini proyek Tol Getaci dalam persiapan lelang ulang dan diharapkan pelaksanaan lelang tidak akan lama lagi sehingga pembangunan kontruksinya bisa dimulai pada tahun 2025.

Meski pelaksanaan lelang belum ada kejelasan, proses pembebasan lahan terus berjalan, dengan fokus di ruas Gedebage (Kota Bandung) hingga Banyuresmi (Kabupaten Garut) yang akan membentang sepanjang 44,85 kilometer. Ruas ini akan melalui kawasan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut

Hingga saat ini untuk pembangunan ruas Gedebage hingga Banyuresmi, dari 45 desa yang akan terdampak, sudah ada sekitar 26 desa yang lahannya sudah dibebaskan. Hal itu dibuktikan dengan telah dilakukannya pembayaran uang ganti rugi. Dengan demikian, masih ada 19 desa yang masih menunggu giliran pembayaran uang ganti rugi.

Aksesibilitas Kendala Utama ke Priangan Timur

Dalam laporan realisasi investasi di Jawa Barat, kota/kabupaten di wilayah Priangan Timur termasuk yang realisasi investasinya cukup rendah dibanding wilayah-wilayah lain di Jawa Barat. Bahkan, kecuali Kota Banjar, wilayah di Priangan Timur sebagai penyumbang angka kemiskinan yang cukup tinggi.

Nining mengakui bahwa selama ini aksesibilitas menjadi kendala utama menuju ke wilayah Priangan Timur. Padahal potensi Priangan Timur dinilai sangat besar.

Halaman:

Sumber: Wawancara


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub