JABARNSIGHT – Indonesia merupakan satu-satunya produsen gutta percha yang tersisa di dunia. Produksi gutta percha di Indonesia, terdapat di perkebunan Cipetir, di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Gutta percha adalah bahan alami berasal dari getah pohon Palaquium, sering digunakan untuk keperluan kedokteran gigi, pelapis kabel, bola golf, dll. Sampai kini, produksi gutta percha masih dilakukan oleh perusahaan yang kini mengelola, yaitu PTPN I Regional 2.
Ada yang unik dalam proses produksi gutta percha, khususnya terbentuknya getah pada pohon-pohon di perkebunan. Produktivitas pohon-pohon Palaquium sebagai penghasil gutta percha, dibantu sejumlah hewan bertampang seram.
Nah, hewan-hewan dimaksud adalah para kelelawar besar yang bagi sebagian orang tampak seram. Tetapi, sebenarnya anggapan tersebut sebenarnya keliru, sebab hewan-hewan kelelawar juga memberi manfaat.
Baca Juga: Areal Kebun Sawit Rakyat di Jawa Barat Menurun, Karet Kembali Jadi Harapan
Begini gambarannya
Perkebunan Cipetir, di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat populasi kelelawar ukuran besar. Soal ukurannya, adalah yang besar maupun lebih besar lagi.
Personel PTPN I Regional 2, Wachdian Muharram, yang pernah bertugas di perkebunan gutta percha Cipetir, kepada JabarInsight, memberikan gambaran soal para kelelawar besar di perkebunan itu.
Menurut Wachdian, bahwa hewan-hewan kelelawar atau kalong ukuran besar memang menjadi habitat di perkebunan Cipetir. Hewan-hewan kelelawar besar suka bergelantungan pada pohon-pohon gutta percha.