SELAIN Tol Getaci, Inilah Megaproyek Infrastruktur di Sekitar Bandung yang Mulai Dibangun pada 2025

1 Oktober 2024, 11:00 WIB
Selain Tol Getaci, ada 3 megaproyek infratruktur transportasi di sekitar Bandung yang akan dibangun tahun 2025. /canva.com/

JABARINSIGHT – Hingga saat ini belum ada kepastian kapan pelaksanaan lelang ulang proyek Tol Getaci akan dilakukan. Namun dalam keterangan terbaru dari Kementerian PUPR, jalan tol yang akan membentang dari Bandung hingga Ciamis itu sudah masuk dalam tahap persiapan lelang.

Kementerian PUPR mentargetkan awal pembangunan Tol Getaci akan dilakukan pada tahun 2025. Ternyata selain Tol Getaci, ada 3 megaproyek infrastruktur terkait transportasi di sekitar Bandung yang akan mulai dibangun tahun depan.

Baca Juga: HOREE…!, Tarif Listrik Pelanggan Nonsubsidi Tidak Naik Hingga Akhir Tahun, Cek Daftar Tarifnya

Kehadiran megaproyek infrastruktur tranfortasi itu diharapkan akan mengurai kemacetan yang sering terjadi di Kota Bandung dan di sekitaran Kota Bandung. Kehadirannya akan semakin memperpendek waktu tempuh dari luar/ke Kota Bandung.

Dari 4 megaproyek infrastruktur yang akan dibangun tersebut, 2 proyek akan dibangun di dalam Kota Bandung, 2 megaproyek lainnya dibangun di sekitaran Kota Bandung yang akan menghubungkan langsung dengan ibukota Jawa Barat tersebut.

Kemacetan lalulintas menjadi  salah satu masalah utama yang harus dihadapi Kota Bandung, yang menempatkan kota ini sebagai salah satu kota besar termacet di Indonesia. Kamecatan tidak akan terhindarkan mengingat jumlah kendaraan hampir menyamai dengan jumlah populasi.

Data terbaru menyebutkan jumlah kendaraan di Kota Bandung mencapai sekitar 2,2 unit. Jumlah ini hampir menyamai jumlah populasi Kota Bandung yang mencapai sekitar 2,4 juta jiwa. Sementara pertambahan ruas jalan baru minim.

4 Megaproyek Infrastruktur di Sekitar Kota Bandung

Dikumpulkan dari sejumlah sumber terutama di Kementerian PUPR, maka paling tidak ada 4 megaproyek infrastruktur transportasi di sekitaran Kota Bandung yang akan segera dibangun pada tahun 2025.

Adapun 4 megaproyek tersebut adalah :

1.Tol Getaci

Proyek Tol Getaci adalah proyek jalan tol pertama yang menyasar wilayah Priangan Timur. Jalan tol ini akan membentang dari Gedebage Kota Bandung hingga Ciamis sepanjang 108,3 kilometer. Pembangunannya akan dilakukan dalam 2 tahap yakni Tahap 1 Gedebage hingga Banyuresmi, Garut. Tahap 2 Banyuresmi hingga Ciamis.

Saat ini untuk mempersispkan pembangunan di Tahap 1, proses pembebasan lahan masih fokus di segmen Gedebage hingga Banyuresmi. Hingga saat ini lahan yang sudah dibebaskan berada di 26 desa. Tinggal 19 desa yang menunggu giliran pembayaran uang ganti rugi.

Saat ini Kementerian PUPR masih mempersiapkan proses lelang ulang. Sebenarnya, semula lelang ulang akan dilaksanakan sekitar Juni atau Juli, sehingga Triwulan 4 pembangunannya akan bisa dimulai. Namun pada 20 Mei 2024, Kementerian PUPR menyatakan 2 konsorsium yang telah mendaftar untuk ikut lelang, dinyatakan tidak lulus. Akibatnya, lelang kembali mundur.

Tol Getaci ini akan menyambungkan dengan Kota Bandung dari arah selatan tepatnya di kawasan Gedebage. Nantinya jalan tol ini akan terhubung melalui Junction Gedebage, yang menghubungkannya dengan tol dalam kota (BIUTR) dan Tol Padaleunyi.

2.BRT

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan megaproyek Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya dimulai pada tahun 2025 hingga selesai pada 2027.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Irjen Pol Risyapudin Nursin mengatakan, pembangunan angkutan massal BRT ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap yang meliputi kawasan Bandung Raya.

“Tahap pertama nanti pada tahun 2025, tahap kedua pada tahun 2026 dan terakhir pada tahun 2027. Di mana pembangunan ini memerlukan suatu koordinasi antara Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maupun kabupaten dan kota,” kata Risyapudin di Bandung, Selasa.

Dia mengatakan pada pembangunan tahap pertama ini BRT Bandung Raya akan mempunyai jalur khusus sepanjang 21 kilometer yang terbentang dari Kabupaten Bandung Barat hingga Kota Bandung.

“Dalam waktu dekat kita akan membangun angkutan transportasi massal dengan skema BRT di wilayah Jawa Barat dari mulai Cimahi, Padalarang sampai dengan Sumedang kurang lebih 21 kilometer,” kata dia.

Pendanaan megaproyek ini berasal dari Bank Dunia. BRT ini akan menyambungkan dengan kota-kota disekitar Bandung yakni Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Nantinya BRT juga akan tersambung dengan Stsiun Kereta Padalarang (KBB), Terminal Leuwipanjang (Kota Bandung), dan stasiun kereta cepat di Tegalluar (Kabupaten Bandung).

3.Tol Dalam Kota Bandung atau BIUTR

Sebelumnya, Kementerian PUPR mentargetkan proyek pembangunan Tol Dalam kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) akan dimulai tahun 2024. Namun menjelang akhir tahun ini, belum ada kepastian yang jelas.

Baca Juga: WOW! Selama Ajang GIIAS Bandung 2024 Berlangsung 1000 Test Drive dan 500 Test Ride

Namun Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan bahwa BIUTR masuk dalam proyek prioritas, dan kemungkinan pembangunannya akan dimulai pada tahun 2025.

Desain jalur rute dan lokasi wilayah yang akan dilewati proyek Tol Dalam Kota Bandung berbentuk jalan layang ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Menteri Basuki Hadimuljono menyatakan proyek BIUTR yang diharapkan bantu mengatasi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung ini sudah tertunda selama 17 tahun.

“Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat untuk melanjutkan Bandung Intra Urban Tol Road. Kami akan memulai proses untuk membantu percepatan pembangunan tol yang sudah mangkrak hampir 17 tahun tersebut dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Jadi kita lelangkan segera, kita meneruskan,” ujar Basuki, Februari lalu.

Rencananya, rute jalan tol dalam kota Bandung ini akan menghubungkan dari pintu tol Pasteur di sebelah barat hingga Cileunyi di sebelah timur yang akan membentang sepanjang sekitar 20,6 kilometer. Rencana pembangunan jalan tol ini sudah dimulai sejak Walikota Bandung dijabat Ridwan Kamil pada periode 2013-2018.

Rencananya, sebagian besar rute jalan tol ini akan berupa jalan layang. Nantinya di kawasan Ujungberung, akan dibangun segmen kedua yang mengarah ke arah selatan ke wilayah Gedebage sepanjang 6,7 kilometer, yang nantinya akan terhubung dengan Tol Getaci dan Tol Padaleunyi di Junction Gedebage.

4.Tol Ciranjang-Padalarang

Jalan Tol Ciranjang- Padalarang merupakan bagian dari lanjutan jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) yang kemudian diteruskan ke Cianjur hingga Padalarang (Kabupaten Bandung Barat). Nantinya, jalan tol ini akan terhubung dengan Tol Padaleunyi di Junction Padalarang,

Mengutip dari laman resmi Kementerian PUPR pada 5 September 2024, Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur PUPR Triono Junoasmono mengemukakan bahwa  Kementerian PUPR mentargetkan 34 proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada Tahun Anggaran 2025.

Di antaranya  7 proyek jalan tol total sepanjang 384,1 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp 124,02 triliun. Dari 7 proyek jalan tol di antaranya adalah Tol Cianjang Padalarang dan Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

Profil Tol Ciranjang Padalarang Jalan tol Ciranjang Padalarang merupakan kelanjutan dari Tol Bocimi 1, 2, dan Tol Sukabumi barat-timur, dan Cianjur- Bandung, yang juga sering disebut BoSuCiBa: Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung.

Proyek Jalan tol dimulai dari Ciranjang dan berakhir di Padalarang. Segment jalan tol ini sendiri merupakan kelanjutan dan tol Bosuciba. Jalan tol ini kelanjutan dari tol Sukabumi timur. Stasiun awal atau STA0+000 dimulai dari arah Ciranjang Cianjur. Mungkin tepatnya tidak lagi di sekitar Ciranjang dan berakhir tidak di Padalarang, melaingkan pada salah satu junction yang akan dibuat di jalan tol Cipularang, letak junction seperti tertera pada gambar di bawah ini.

Melihat dari rincian yang dimuat di DED Tol Ciranjang Padalarang yang sudah ada sejak tahun 2018 profil jalan tol ini adalah sebagai berikut : Panjang Total : 27,8 km Interchange : Interchange Ciranjang Interchange Rajamandala Junction Cipularang di Sta 111+ 000 Kecepatan rencana : 80 km/jam Jumlah Lajur : 4 lajur x 2 arah (initial stage) 6 lajur x 2 arah (final stage) Lebar lajur : 3,6 meter Lebar bahu luar : 3 meter Lebar bahu dalam : 1,5 meter Lebar median : 3,8 meter. ***

Editor: Tim Jabar Insight

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Trending