SITH ITB Arahkan Wirausaha Produk Lokal Wanita Tani di Kuningan Jadi Bernilai Tinggi

- 19 September 2024, 15:53 WIB
Tim dosen dari Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk SITH ITB melakukan pelatihan wirausaha berbasis produk lokal kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Sukma, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
Tim dosen dari Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk SITH ITB melakukan pelatihan wirausaha berbasis produk lokal kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Sukma, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan. /dok SITH ITB

JABARINSIGHT – Segmen wirausaha wanita tani di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapat pelatihan dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB). Orientasinya, adalah menjadikan wirausaha berbasis produk lokal menjadi bernilai tinggi.

Tim dosen dari Kelompok Keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk SITH ITB melakukan pelatihan wirausaha berbasis produk lokal kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Sukma, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Kegiatan ini dalam rangka melaksanakan Program Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) tahun 2024 dengan tema “Peningkatan Kapasitas Wirausaha Berbasis Produk Lokal untuk Meningkatkan Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga KWT Melati Sukma”.

Baca Juga: WJIS 2024 : Momentum Emas UMKM Jawa Barat Masuk dalam Rantai Pasok Industri Besar

Produk KWT Melati Sukma, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, hasil pelatihan dari SITH ITB.
Produk KWT Melati Sukma, Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, hasil pelatihan dari SITH ITB. dok SITH ITB

Berikan kunci-kunci penting

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan anggota KWT dalam mengolah dan memanfaatkan potensi produk lokal agar lebih bernilai jual tinggi. Pelatihan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu focus group discussion (FGD), pemberian materi, dan pelatihan pengemasan produk. FGD diawal pelaksanaan program bertujuan untuk menggali informasi dan masalah yang dihadapi KWT Melati Sukma.

Tahap pemberian materi berisi penyampaian mengenai manajemen kelompok dan kewirausahaan, pemilihan bahan baku produk yang baik, pemasaran digital, dan pengemasan pada produk. Kegiatan terakhir berupa praktek pengemasan produk agar menarik dan bernilai jual tinggi.

Dr. Rijanti Rahaju Maulani, selaku ketua tim pengabdian masyarakat, Kamis, 19 September 2024, menyebutkan, tim dosen ITB memberikan gambaran, pengemasan produk menjadi salah satu kunci penting dalam menarik minat konsumen.

"Desain kemasan yang menarik dan sesuai standar sangat berpengaruh terhadap daya tarik produk di pasar, terutama di era digital saat ini," ujarnya.

Dalam pelatihan dimaksud, para peserta diajarkan bagaimana membuat kemasan yang menarik namun tetap mempertimbangkan faktor biaya dan lingkungan. Pelatihan juga memberikan wawasan tentang pemasaran digital.

Baca Juga: Inilah 5 Pondasi yang Disiapkan Kemenkop UKM Agar UMKM Mampu Bertransformasi

Pada era digital ini, pemanfaatan platform online seperti media sosial dan marketplace sangat penting untuk memperluas jangkauan pasar, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Melalui pelatihan ini, anggota KWT Melati Sukma diajarkan cara membuat akun bisnis di media sosial, memasarkan produk secara efektif, serta meningkatkan interaksi dengan calon pelanggan.

Pemilihan bahan baku yang berkualitas juga menjadi topik utama dalam pelatihan. Dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti hasil bumi dan bahan alami dari Desa Cidahu, peserta dilatih untuk memilih bahan baku yang unggul dalam kualitas, juga lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: HEBAT! Ingin Produk Lokal Bangkit, Pelaku UMKM Ciptakan Jingle 'Bangga Lokal'

Pelatihan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kemandirian ekonomi rumah tangga para anggota KWT Melati Sukma serta menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam memberdayakan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Kami sangat bersyukur atas program ini. Selain menambah pengetahuan, kami jadi lebih percaya diri dalam memasarkan produk-produk olahan kami," ungkap salah seorang peserta pelatihan.

Antusiasme para peserta pelatihan dalam mengikuti setiap tahap kegiatan sangat terlihat jelas, dibuktikan dengan kehadiran dan semangat dalam menyimak materi, berdiskusi, dan melakukan praktek.

Dengan adanya dukungan dari pihak akademisi seperti ITB, masyarakat Desa Cidahu diharapkan semakin terlatih dan siap bersaing di pasar yang lebih luas, sehingga kesejahteraan masyarakat pun dapat meningkat secara signifikan. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub