HEBAT! Ingin Produk Lokal Bangkit, Pelaku UMKM Ciptakan Jingle 'Bangga Lokal'

- 14 Agustus 2024, 12:00 WIB
Foto arsip - Pengunjung melihat sepatu hasil produk lokal Indonesia di ajang Creative Culture Home (C2H) di Sumarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. Pameran ini menampilkan produk kreatif lokal dan mendukung gerakan "Bangga Buatan Indonesia".
Foto arsip - Pengunjung melihat sepatu hasil produk lokal Indonesia di ajang Creative Culture Home (C2H) di Sumarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu. Pameran ini menampilkan produk kreatif lokal dan mendukung gerakan "Bangga Buatan Indonesia". /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/

JABARINSIGHT - Dilandasi oleh keinginan kuat untuk membangun kesadaran masyarakat untuk lebih memilih produk dalam negeri sekaligus mendukung produk-produk lokal untuk bangkit di tengah gempuran barang impor, seorang pelaku UMKM bernama Jawel Husin menciptakan jingle “Bangga Lokal”.

Jingle “Bangga Lokal” ciptaan Jawel Husintersebut diluncurkan pada Senin 12 Agustus 2024 yang baru lalu bersamaan dengan peringatan Hari UMKM Nasional.

Jawel menuturkan bahwa jingle tersebut tercipta dilatarbelakangi oleh keresahan dia dan para pelaku UMKM lainnya tentang kurangnya apresiasi terhadap produk dalam negeri.

Salah satunya adalah anggapan bahwa produk lokal memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan produk luar negeri. Padahal, banyak produk lokal yang memiliki kualitas setara atau bahkan lebih baik, namun seringkali diremehkan.

Baca Juga: Menkominfo: UMKM Level Up Harus Dorong Pelaku UMKM Adopsi Teknologi Digital

Selain itu, ia khawatir terhadap masifnya produk asing yang masuk ke Indonesia yang dapat menjadi ancaman bagi keberlangsungan produk lokal.

Banyak sektor, seperti kuliner, yang telah didominasi oleh merek asing. Hal ini membuat produk lokal semakin sulit bersaing dan terancam terpinggirkan.

“Generasi muda cenderung lebih bangga mengonsumsi produk luar seperti makanan Jepang dan Korea, dibandingkan dengan warisan kuliner lokal seperti soto, rawon, atau mie ayam. Ini menunjukkan kurangnya apresiasi terhadap kekayaan kuliner Indonesia,” kata Jawel yang merupakan pelaku UMKM di bidang kuliner itu.

Ia juga menyoroti pengaruh tokoh publik seperti artis, tokoh masyarakat, dan pejabat yang sering terlihat menggunakan produk luar negeri.Menurutnya, itu memberikan contoh yang kurang baik bagi masyarakat dan dapat memperkuat persepsi negatif terhadap produk lokal.

“Dengan kondisi seperti ini, saya merasa perlu untuk terus memperjuangkan pentingnya membeli dan bangga terhadap produk lokal,” katanya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub