Berdasarkan data Kemenko Perekonomian per 8 Agustus 2024, pabrik bahan anoda baterai lithium dapat memproduksi total 80.000 ton/tahun material anoda baterai.
Jumlah itu terdiri atas 50.000 ton/tahun grafit anoda alam dan 30.000 ton/tahun grafit anoda buatan.
Total produksi tersebut ditargetkan naik menjadi 160.000 ton/tahun pada 2025.
Hasil produksi bahan anoda baterai lithium tersebut didistribusikan ke sejumlah negara dan wilayah seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Eropa.
Baca Juga: Bedah Isi Jelly Max, Ponsel Pintar 5G Paling Kecil di Dunia, Performa Tinggi Spesifikasi Mumpuni
Masih menurut data Kemenko Perekonomian, nilai investasi pembangunan pabrik tersebut terdiri atas
- Pembangunan tahap I di KEK Kendal senilai USD 478 juta.
- Pembangunan tahap II yang ditargetkan rampung pada Maret 2025 senilai USD 299 juta.
Setelah tahap I dan II selesai, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160 ribu ton.***