WJIS 2024 : Momentum Emas UMKM Jawa Barat Masuk dalam Rantai Pasok Industri Besar

18 September 2024, 14:00 WIB
Pemprov Jabar dorong UMKM Jabar masuk rantai pasok industri besar melalui ajang WJIS 2024. /jabarprov.go.id/

JABARINSIGHT – Salah satu target dalam penyelenggaraan West Java Investment Summit (WJIS) 2024 yang akan berlangsung Kamis 19 September 2024 adalah mendorong sektor UMKM masuk dalam rantai pasok industri besar atau yang berorientasi ekspor.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastiani kepada wartawan di Gedung Sate pada Selasa 17 September 2024.

Baca Juga: Pemprov Jabar Tawarkan Potensi Investasi Senilai Rp 117,6 Triliun di WJIS 2024, 3 Proyek Sudah Terjual

Dalam ajang WJIS 2024 yang berlangsung di Trans Convention Center Bandung tersebut, Pemprov Jabar akan menawarkan sebanyak 210 proyek investasi kepada sekitar 250 investor dalam negeri dan investor asing yang akan datang dari 10 negara.

Nining mengemukakan bahwa pemberdayaan UMKM, menjadi target Pemdaprov Jabar pada gelaran WJIS  tahun ini.

Menurutnya,  dalam ajang  WJIS 2024 akan membahas berkaitan dengan "supply chain" atau rantai pasok, yakni bagaimana kepastian akan ketersediaan kebutuhan industri di masa depan dapat menjadi daya tarik bagi investor dari 210 proyek investasi yang ditawarkan.

"Kita berusaha mengedepankan kemitraan dengan IKM (Industri Kecil Menengah) atau UMK (Usaha Mikro dan Kecil) di Jabar untuk bisa masuk ke dalam "supply chain" industri besar atau pun yang berorientasi ekspor," kata Nining.

"Harus disiapkan bagaimana UMKM memiliki daya saing dan kompetensi dalam memenuhi kebutuhan industri, sebagai penyuplai, serta menyediakan bahan baku yang diperlukan," ujarnya menambahkan.

Nining berharap, nantinya industri yang masuk,  kebutuhannya dapat dipenuhi oleh UMKM secara penuh sehingga UKM kita terlibat lebih aktif.

Menjaga Stabilitas Ekonomi

Sementara itu, Deputi Kepala BI Jabar Muslimin Anwar  memaparkan bahwa investasi langsung yang masuk melalui WJIS 2024 dapat turut menjaga stabilitas ekonomi dalam situasi global yang tidak menentu, akselerasi transfer teknologi dan inovasi, penguatan ekspor, pembangunan berkelanjutan dan ekonomi hijau, serta penguatan kolaborasi regional dan internasional.

"Terjaganya kinerja investasi Jabar akan memberi dampak positif bagi arus modal masuk, yang nantinya akan berdampak pada stabilitas nilai tukar dan harga-harga," kata Muslimin.

"Persepsi positif yang terbentuk dari kinerja perekonomian Indonesia pada akhirnya dapat menjaga inflasi terkendali dan stabilitas moneter hingga sistem pembayaran," tambahnya.

Baca Juga: INILAH Perkembangan Terbaru Kawasan Rebana Metropolitan Jawa Barat, Realisasi Investasi Meningkat

Menurut Muslimin, dalam upaya mempersiapkan proyek-proyek yang akan ditawarkan pada WJIS 2024, BI Jabar bersama pemda telah melakukan serangkaian program Road to WJIS 2024.

Rangkaian program tersebut meliputi kurasi proyek-proyek terbaik Jabar melalui West Java Investment Challenge, memfasilitasi penyusunan feasibility study yang bekerja sama dengan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) terpilih untuk meningkatkan keyakinan investor.

Program lainnya, yakni melakukan West Java Investment Roadshow yang bertujuan untuk mendiseminasikan proyek yang telah dikurasi pada "Investment Challenge" kepada investor potensial untuk IPRO (Investment Project Ready to Offer) di Jabar, serta West Java Investment Summit yang didalamnya terdapat "one-on-one meeting" untuk menyepakati investasi.

Berbagai upaya sinergi kolaboratif tersebut akan terus ditingkatkan untuk tetap menjadikan Jabar sebagai primadona investasi di Indonesia.

"Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memfasilitasi dan mendukung arus investasi masuk, memastikan bahwa Indonesia terutama Jawa Barat tetap menjadi destinasi utama bagi para investor seiring dengan kontribusi-kontribusi pada pengembangan ekonomi yang lebih luas di Indonesia," paparnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Jabarprov.go.id

Tags

Terkini

Trending