Bagaimana Menghitung Dana Pensiun?
Menurut Pimpim, dana pensiun sangat penting karena alasan berikut ini:
- Untuk mempertahankan standard hidup yang sama ketika pensiun,
- Untuk memberikan kesempatan melakukan hal-hal yang dahulu tidak bisa dilakukan karena bekerja,
- Untuk mempertahankan harga diri dan percaya diri bahwa ketika memasuki usia tua dan pensiun tidak perlu bergantung kepada orang lain.
Berdasarkan alasan tersebut, maka menpersiiapkan dana pensiun yang mencukupi harus segera dilakukan dengan mulai menghitung berapa besar dana yang dibutuhkan kelak dengan memanfaatkan penghasilan saat ini saat masih aktif bekerja dan produktif.
Menurutnya, dalam menghitung kebutuhan dana bagi masa pensiun, ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan yaitu melalui pendekatan pengganti penghasilan (Income Replacement) dan pendekatan Pengganti Pengeluaran (Expenses Replacement).
Penghitungan kebutuhan dana pensiun dengan pendekatan penghasilan adalah penghitungan kebutuhan dana pensiun berdasarkan jumlah rata-rata penghasilan bersih bulanan pada saat tahun terakhir masa kerja selama periode mulai pensiun hingga tahun perkiraan usia harapan hidup seseorang (rata-rata antara 67 hingga 75 tahun bagi orang indonesia).
Dalam pendekatan penghitungan ini, perlu juga untuk bisa memperkirakan pendapatan yang diharapkan dari Jaminan Sosial berupa BPJS Ketenagakerjaan, maupun dari rencana pensiun karyawan yang berasal sumber lainnya seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
Sedangkan pendekatan pengeluaran lebih menekankan pada berapa besar biaya hidup yang akan dikeluarkan pada saat mulai memasuki masa pensiun hingga tahun perkiraan usia harapan hidup seseorang.
Pendekatan pengeluaran ini agak lebih rumit jkarena harus memperhitungkan kemungkinan adanya biaya yang dikeluarkan karena sakit disebabkan pertambahan usia maupun faktor genetik seperti diabetes, jantung, darah tinggi, kanker dlsbnya.
Bagi Anda yang saat ini masif aktif bekerja dan dalam tahap produktif, sebaiknya jangan menunda-nunda terlalu lama untuk mulai melakukan perencanaan keuangan khususnya merencanakan kebutuhan dana dalam masa pensiun kelak. Ingatlah bahwa investasi kecil setiap tahun dapat menciptakan sebuah portofolio yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masa depan.***