Rupiah Menguat, Dolar Keok usai Presiden Jokowi Rombak Kabinet

- 20 Agustus 2024, 10:15 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Menkumham Supratman Andi Agtas (ketiga kiri) usai dilantik menggantikan Yasonna H. Laoly di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024.
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Menkumham Supratman Andi Agtas (ketiga kiri) usai dilantik menggantikan Yasonna H. Laoly di Istana Negara, Jakarta, Senin 19 Agustus 2024. /ANTARA /Sigid Kurniawan/

JABARINSIGHT - Usai Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan (reshuffle) jajaran kabinet di Istana Negara Jakarta, Senin 19 Agustus 2024, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup naik.

Tercatat, pada akhir perdagangan Senin 19 Agustus 2024, rupiah menanjak 143 poin atau 0,91 persen menjadi Rp15.550 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.693 per dolar AS.

"Mata uang kita juga turut terdorong oleh sentimen positif pelaku pasar atas Pidato Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dan Penyampaian Nota Keuangan di Gedung DPR/MPR RI, serta sentimen terbaru terkait Presiden Jokowi yang melakukan reshuffle kabinetnya pada hari ini," kata ICDX Taufan Dimas Hareva di Jakarta, Senin.

Kenaikan rupiah hari ini juga didukung oleh meningkatnya peluang penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), pada September 2024 sehingga hal tersebut menekan kinerja mata uang dolar AS dan menopang kinerja mata uang rupiah.

Baca Juga: AWAS! Modus Pelaku Judi Online Kini Variatif Mulai Money Changer hingga Ekspor Impor

Dari sisi data ekonomi AS pekan lalu menunjukkan penjualan ritel melebihi ekspektasi, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengindikasikan bahwa inflasi menurun.

Selain itu, perumahan baru AS turun 6,8 persen pada Juli menjadi 1,238 juta unit dari kenaikan 1,1 persen pada Juni, yang merupakan level terendah sejak 2020.

"Angka ini menambah kekhawatiran terhadap kekuatan perekonomian, terutama setelah laporan inflasi dan tenaga kerja yang lebih lemah baru-baru ini," ujar Taufan.

Di sisi lain, Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, dalam pernyataannya pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan bahwa saat ini ekonomi AS tidak menunjukkan tanda-tanda overheating, sehingga bank sentral harus waspada untuk mempertahankan kebijakan restriktif lebih lama dari yang diperlukan.

Baca Juga: MANTAP! Presiden Jokowi Sebut Ekonomi RI Tumbuh di Atas Rata-Tata Global

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin meningkat ke level Rp15.591 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.716 per dolar AS.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi melantik tujuh nama untuk menempati sejumlah posisi di Kabinet Indonesia Maju, yang terdiri dari tiga menteri, satu wakil menteri dan tiga kepala badan.

Presiden Joko Widodo melantik sejumlah menteri dan wakil menteri, yakni Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Bahlil Lahadalia yang dilantik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, serta Angga Raka Prabowo sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo).

Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga melantik Hasan Nasbi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Taruna Ikrar sebagai Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub